BERANDA · MENU · ARTIKEL · KAJIAN IPTEK

IPM Kota Bandung Semarakkan Ramadhan dengan GERHAMAIKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH

IPM Kota Bandung Semarakkan Ramadhan dengan GERHAMA

IPM.OR.ID, Bandung - Ramadhan. 1 Kata penuh makna. Bulan yang sangat indah, bulan yang penuh barokah, bulan yang banyak diisi dengan kegiatan positif. Tak tertinggal, PD IPM Kota Bandung. Dalam rangka mengisi momentum bulan Ramadhan, PD IPM Kota bandung mengadakan kegiatan Gema Ramadhan bersama Pelajar Muhammadiyah atau disingkat “GERHAMA”. Kegiatan ini berlangsung pada Senin (12/6) dimulai setelah dzuhur hingga menjelang berbuka puasa, dan diakhiri dengan acara buka bersama yang berlokasi di Komplek Perguruan Muhammadiyah Antapani, Jl. Kadipaten Raya no. 4-6 Kota Bandung.  Kegiatan ini dihadiri oleh Pimpinan Ranting dan Pimpinan Cabang Se Kota Bandung sekaligus sebagai ajang silaturahmi pelajar Kota bandung. “kami megundang seluruh Pimpinan Cabang dan Pimpinan Ranting Se kota Bandung adalah sebagai ajang untuk mempererat tali silaturahmi,  dan memperkenalkan IPM Kota Bandung,” ujar Yusril Hanafi selaku Ketua Pelaksana.
GERHAMA 1438 H ini Mengambil tema “Pelajar Berubah Untuk Menjadikan Kota Bandung Yang Berkemajuan”.  Yusril menambahkan, “tema yang diambil dari GERHAMA ini mewujudkan IPM Kota Bandung yang berkemajuan artinya mengembangkan keativitas, inovasi, dan organisasi yang solid demi terwujudnya IPM Kota Bandung Yang berkemajuan". Di dalam GERHAMA terdapat beberapa rangkaian acara diantaranya lomba akustik, duta IPM, dan yang inti dari kegiatan ini adalah kajian inspiratif yang bertemakan “Pelajar BAPER”  oleh Bapak Teguh Mulyadi, Wakil Kepala Aisyiah Boarding School (bidang penelitian, Pengabdian, dan Pengembangan), dan kader dari IPM Kota Bandung Mayra N S yang pernah mengikuti Student Exchange ke Malaysia dan pernah mengikuti STEM Winter Camp 2015 di Shizuoka University, Jepang. Kajian ini guna memotivasi para pelajar untuk membawa perubahan yang lebih baik, berguna bagi msyarakat, bangsa, dan negara.
Ketua Umum PD IPM Kota Bandung Imam Lukmanul Hakim, menyampaikan “kegiatan ini bertujuan agar kader IPM di Kota Bandung lebih mengenal satu sama lain, jika di luar dorum IPM mereka bisa saling sapa karena mereka sudah saling mengenal di kegiatan ini. Sehingga diharapkan bisa mempererat tali silaturahmi. Dari kajian inspiratif, harapannya para pelajar Muhammadiyah Kota Bandung memiliki motivasi tinggi untuk mencapai sesuatu, dengan ditutup dengan buka bersama semoga kegiatan ini dikenang oleh IPM se-Kota Bandung yang berpartisipasi”.

Menanggapi hal tersebut, Fitri Agnia, perwakilan peserta  dari PC IPM Lengkong menyampaikan, “Acara ini merupakan acara yang luar biasa karna selain bisa bersilaturahmi dengan kader IPM yang lain, kita juga bisa menyalurkan bakat yang kita miliki. Banyak pelajaran yang bisa diambil, salah satunya kita bisa belajar dari kesuksesan mereka (pembicara, red.) dan memperjuangkan kesuksesan itu. Selain itu kita juga diharapkan dan diharuskan untuk menjadi pelajar yang melakukan perubahan yang baik bagi persyarikatan dan bangsa ini.” (awwab/nab)


from Ikatan Pelajar Muhammadiyah http://ift.tt/2ri2wE4
IPM Kota Bandung Semarakkan Ramadhan dengan GERHAMAIKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH

Artikel keren lainnya:

Bulan Sedekah, IPM Genteng Berbuka Bersama dengan Puluhan Anak PantiIKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH

Bulan Sedekah, IPM Genteng Berbuka Bersama dengan Puluhan Anak Panti

IPM.OR.ID, Surabaya - Pada hari Sabtu (10/6) bertempat di Musholla As-Sa’adah, PC IPM Genteng mengundang 50 anak panti yang terdiri 25 laki-laki dan 25 perempuan dari Panti Ashuhan Muhammadiyah Grogol dan Panti Asuhan ‘Aisyiyah Peneleh. Kedua panti tersebut terletak di Genteng, Surabaya. Acara dimulai ba’da ashar yang diisi dengan permainan seru lagi menyenangkan dilanjut dengan buka bersama, sholat maghrib, menonton film sampai sholat isya dan shalat tarawih bersama. Saat sambutan Aditya Rahmat Kasenda menyampaikan, ”di bulan Ramadhan adalah momen yang tepat, selain habluminallah harus dibarengi dengan hablu minannas, sehingga mendorong kami turun dan duduk bersama dengan anak-anak panti”.

Rasa prihatin dan ingin berbagi. Kedua sifat yang mendorong PC IPM Genteng-Surabaya untuk berbagi dengan mereka yang tinggal di Panti Asuhan. Anak-anak yang kisaran usia 7-13 tahun harus menerima takdir yang berbeda dengan kita, yakni berpisah dengan keluarga atau ditinggal oleh salah satu dari kedua orang tua mereka. Duduk, bermain dan berbuka puasa bersama dengan tujuan menyenangkan dan menghibur hati anak-anak panti.

Semua acara berjalan seru hingga anak-anak panti terlihat ceria nan bahagia, dari permainan sampai nonton film. Ketika ditanya kepada mereka bagaimana perasaan kalian sore ini, dengan serentak mereka menjawab, “Senaaaaang”. “Banyak orang lupa bahwa anak-anak panti juga membutuhkan semangat dan kesenangan dari kita, oleh karena itu kami memberikan acara se-menarik mungkin,” tambah Adit. Bapak Budi Santoso sebagai Pengasuh Panti Asuhan Muhammadiyah Grogol mengungkapkan, ”Saya mewakili semua pengurus panti mengucapkan banyak terimakasih atas undangan, anak-anak terlihat gembira jika mereka diajak main dan semoga tahun depan bisa diundang seperti ini lagi”. Acara tersebut diakhiri dengan foto bersama dan pembagian bingkisan kepada kedua pihak panti. (azmi/nab)


from Ikatan Pelajar Muhammadiyah http://ift.tt/2sAN4XJ
Bulan Sedekah, IPM Genteng Berbuka Bersama dengan Puluhan Anak PantiIKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH

Artikel keren lainnya:

Fortasi yang Menyenangkan dan BerkemajuanIKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH

Fortasi yang Menyenangkan dan Berkemajuan
Fortasi yang Menyenangkan dan Berkemajuan. Foto : Fortasi SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta 2016

Sebagaimna semua mafhum, selama ini agenda Masa Orientasi Sekolah (MOS) acap kali menjadi ajang yang menyeramkan, menakutkan, dan jauh dari kesan edukatif. MOS telah dimanfaatkan para siswa senior untuk menunjukkan kekuasaan kepada para siswa baru atau junior. Sikap hegemonik ini tak hanya ada dalam forum-forum formal di dalam kelas tetapi juga pada suasana jam istirahat.  MOS yang seharusnya menjadi ajang pengenalan orientasi dan adaptasi suasana sekolah baru justru mengarah kepada bentuk perpeloncoan dengan dalih penguatan mental peserta didik baru. Dengan pendekatan ini, MOS  dimanfaatkan sebagai kegiatan balas dendam atas tindakan senior mereka terdahulu.

Lazimnya, dalam proses adaptasi, peserta didik baru diperkenalkan kepada suasana belajar yang sesungguhnya, bukan justru "dijejali" bentuk-bentuk pembodohan dengan tugas-tugas yang tidak masuk akal --pada taraf tertentu naif-- dan melelahkan serta tidak memiliki manfaat jangka panjang.  Sekadar menyebutkan contoh, tugas kepada siswabaru untuk menggunakan seragam dengan topi karton, dengan aksesoris atau atribut aneh seperti rafia, empeng, dan papan nama julukan dari kardus atau karton. Silahkan saja bila hal itu sebagai model untuk memacu kreativitas. Namun, yang sering terjadi hal itu justru menjadi afirmasi bentuk diskriminasi terhadap para junior, bahkan seakan memberikan ruang untuk melakukan bullying, dari yang ringan hingga berat, bahkan sampai pada tindak kekerasan. Padahal, tujuan pendidikan adalah menjaga martabat kemanusian, menumbuhkan tradisi keilmuan serta mentradisikan pola komunikasi yang asah, asih, asuh

Fenomena – fenomena tersebut yang pada akhirnya mendorong Mendikbud Anis Baswedan, Ph.D mengeluarkan peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 18 tahun 2016, mengganti paradigma MOS menjadi PLS yang lebih bermartabat. Hal ini sebenarnya sejalan dengan apa yang dilakukan oleh Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) sebagai gerakan dakwah amar ma'ruf nahi munkar di kalangan pelajar. IPM yang merupakan Organisasi Otonom Muhammadiyah sebenarnya telah lama hadir menawarkan paradigma Forum Ta'aruf dan Orientasi Siswa (FORTASI) yang lebih manusiawi dan berkemajuan sebagai kebijakan pengganti MOS di Perguruan Muhammadiyah. Fortasi IPM merupakan proses perkaderan paling dasar di organisasi ini yang dilaksanakan pada tataran grass-root (Ranting Sekolah/Pesantren). Inilah saat terbaik bagi para pimpinan untuk mengenalkan IPM kepada pelajar yang baru saja memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi.


Peserta didik baru memerlukan proses adaptasi dan pengenalan di lingkungan barunya. Hal ini yang perlu dijadikan peluang bagi IPM untuk dapat menanamkan nilai-nilai dasar organisasi melalui kegiatan-kegiatan (klasikal, diskusi, simulasi, permainan, dll.) yang menyenangkan dan kreatif. Fortasi IPM berlandaskan semangat ukhuwah islamiyah, karena semua siswa memiliki kedudukan yang sama, baik kakak kelas maupun peserta didik baru. Selain itu fortasi menjadi ajang menumbuhkan minat dan bakat peserta didik dari berbagai latar belakang sekolah. Fortasi dapat diisi dengan agenda-agenda kreatif seperti kegiatan pentas seni yang mengasah bakat dan minat siswa baru, kegiatan kelas, bazar, kampanye cinta buku, orasi, menanam pohon, kerja bakti membersihkan lingkungan sekolah dan kegiatan unik dan inovatif lainnya yang sesuai dengan kultur daerah masing – masing. Penanaman nilai-nilai bukan hanya dalam bentuk penyampaian materi ataupun kegiatan namun juga melalui contoh-contoh yang baik dari kakak kelas yang selanjutnya menginspirasi peserta didik baru. Fenomena fortasi inilah yang selama bertahun – tahun mewarnai agenda awal tahun ajaran baru di Perguruan Muhammadiyah.

Di sekolah, setiap siswa memiliki harapan-harapan baru untuk berkembang dan berprestasi. Semua siswa pun menginginkan suasana belajar yang nyaman dan menyenangkan. Suasana itulah yang akan mendorong semangat menuntut ilmu yang lebih baik. Menciptakan keadaan yang demikian tentu bukan hanya tugas dari guru atau pun karyawan selaku fasilitator pendidikan tapi juga seluruh pihak, tak terkecuali para siswa. Memunculkan sikap saling menghargai dan mengayomi perlu ditumbuhkan dalam suasana baru sekolah karena di sekolahlah  para siswa akan menghabiskan hari-harinya dalam sepekan.


Saatnya bagi kita untuk menyatakan bahwa bullying ataupun segala bentuk perploncoan di lingkungan sekolah sama sekali tidak diperlukan baik selama FORTASI/PLS maupun selama kegiatan belajar mengajar di Sekolah.  Atmosfer sekolah yang kita inginkan adalah suasana nyaman,  menyenangkan, dengan semangat berkreasi inovatif. Hal ini bukan berarti komponen pendidik tidak oleh bersikap tegas tehadap peserta didik yang benar-benar melakukan pelanggaran. Baik pelanggaran etika (tidak sopan, tidak disiplin, dll.) maupun bentuk-bentuk penyimpangan lain yang berat, semisal palanggaran moral hingga kriminal. Namun, sanksi yang diberikan pun harus bersifat edukatif dan menyadarkan, bukan hukuman yang menimbulkan derita berkepanjangan secara fisik dan psikis bagi peserta didik. Maka, bidang perkaderan PP IPM mengajak seluruh pelajar di Indonesia untuk mengawal pelaksanaan Fortasi  di perguruan Muhammadiyah maupun PLS di sekolah umum yang bermartabat, sehat, asyik berbasis kegiatan kreatif, dan berkesinambungan di seluruh instansi pendidikan. Sehingga seluruh elemen pendidikan mampu mengawal sekolah yang aman dan jelas bebas dari segala bullying maupun bentuk perploncoan yang menurunkan harkat martabat instansi pendidikan.

Mari kita semarakkan kampanye #SekolahAmanPerploncoan, #FortasiKreatif,  #PelajarKreatifBermartabat  dan #PelajarBerprestasi di struktur IPM seluruh Indonesia.

*) Penulis adalah Rafika Rahmawati, Ketua PP IPM Bidang Perkaderan


from Ikatan Pelajar Muhammadiyah http://ift.tt/2rq0So5
Fortasi yang Menyenangkan dan BerkemajuanIKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH

Artikel keren lainnya:

IPM SMP Muhammadiyah Margasari Selenggarakan Kajian "Rem Aja"IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH

Artikel keren lainnya:

Mencetak Pelajar Qur'ani, PC IPM Palang Adakan Belajar Metode Membaca Al-Qur'an IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH


IPM.OR.ID, TUBAN - Maraknya gadget dikalangan pelajar, menimbulkan kekhawatiran akan semakin jauhnya pelajar dengan Al-Qur'a.

Demi melahirkan pelajar - pelajar Qur'ani, Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PC IPM) Palang mengadakan belajar metode Al-Qur'an selama bulan Ramadhan yang dibuka Minggu kemarin (4/6) di Masjid Darul Hikmah Desa Ngimbang, Tuban.

Hadir sebagai narasumber, Majlis Tabligh Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Leran Kulon, Ustadz Aziz Darji. Dalam paparannya ia mengatakan, Al Qur'an memberikan kemuliaan bagi para pembaca dan penghafalnya.

Contohnya, dalam surah Al-Maidah ayat 48, yang artinya "Dan telah Kami turunkan kepadamu Al-Qur'an dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya yaitu kitab - kitab yang diturunkan sebelumnya dan batu ujian terhadap kitab - kitab yang lain". Ujar Aziz.

"Seorang penghafal Al-Qur'an kelak di akhirat akan diberikan pakaian kemuliaan oleh Allah SWT. Dan kepada orangtuanya akan diberikan pula mahkota kemuliaan yang akan disematkan sendiri oleh anaknya," Jelas Aziz di hadapan Pelajar Muhammadiyah se-Cabang Palang, Tuban.

Apabila orangtua, lanjut Aziz dari seorang penghafal Al-Qur'an tersebut berada di Neraka maka Allah akan mengambilnya dan akan memasukkannya ke dalam Surga-Nya.

Aziz lantas mengajak para Pelajar Muhammadiyah untuk bisa menjadi pelajar Qur'ani, "Pelajar Muhammadiyah harus bisa menjadi pelajar - pelajar Qur'ani yang kelak akan memimpin persyarikatan bahkan Negara dan Al-Qur'an," Ajaknnya.

Ia memperlihatkan pada zaman khalifah Umar bin Khattab beliau adalah seorang pemimpin yang adil, bijaksana, jujur, tegas dalam menjalankan kepemimpinannya, dan beliau adalah orang yang paling baik dan berilmu tentang Al-Qur'an dan As-sunnah setelah Abu Bakar.

Akhir  Aziz pun memotivasi jika mengahafal Al-Qur'an tidak mustahil pada usia dini.

'Tidak mustahil untuk menghafalkan Al-Qur'an pada usia dini, zaman dahulu para ulama dan ilmuan islam banyak yang sudah menghafalkan Al-Qur'an sejak usia dini," tandasnya.(*) (anf)





















from Ikatan Pelajar Muhammadiyah http://ift.tt/2s6zrzU
Mencetak Pelajar Qur'ani, PC IPM Palang Adakan Belajar Metode Membaca Al-Qur'an IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH

Artikel keren lainnya:

Cetak Pemimpin Berkualitas, PW IPM Bali Gelar Pesta Demokrasi Musywil 15IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH



IPM.OR.ID - BALI, Mengintip pesta demokrasi Pimpinan Wilayah (PW) Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Bali. Kamis lalu (1/6), PW IPM Bali gelar Musyawarah Wilayah (Musywil) 15. Dengan mengusung tema eskalasi kualitas kader dengan konsistensi dan komitmen, Musywil 15 PW IPM Bali bertempat di Gedung Dakwah Muhammadiyah Bali.

Firda Amelia Angelina selaku Ketua Umum PW IPM Bali menyampaikan rasa terimakasihnya terhadap kader IPM se-Bali yang selalu mendampingi PW IPM Bali.

"Terimakasih saya ucapkan untuk kader IPM se- Bali yang selalu mendampingi pergerakan PW IPM Bali, semoga PW IPM Bali kedepannya dapat mencetak kader yang lebih berkualitas dan konsisten dalam memegang amanah yang telah diberikan," tutur Firda.

Turut hadir Ketua Bidang Organisasi Pimpinan Pusat (PP) IPM Ipmawan Amiruddin Awalin, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Bali Khairudin Usman, seluruh Organisasi Otonom tingkat wilayah, serta kader IPM se-Bali.

Dalam sambutannya, Amirudin Awalin mengatakan merasa bangga terhadap kader IPM di Bali ini

"Walaupun keseluruhan anggotanya masih muda, namun PW IPM Bali tetap bisa menjalankan roda organisasi dengan baik," ucap Amir.

Dalam waktu yang sama, Ketua PWM Bali berharap sekali dalam sambutannya, jika kader IPM Bali nantinya dapat meneruskan perjuangan Bapak dan Ibunya yakni Muhammadiyah dan 'Aisyiyah.

"Diharapkan kader - kader terbaik IPM ini dapat meneruskan perjuangannya di Muhammadiyah dan 'Aisyiyah," harap Khairudin Usman.

Selain meregenerasi pimpinan dan evaluasi program kerja, dalam Musywil 15 PW IPM Bali ini juga membahas problematika dan perihal pelajar di Bali. (*) (anf)
















from Ikatan Pelajar Muhammadiyah http://ift.tt/2rVUkwO
Cetak Pemimpin Berkualitas, PW IPM Bali Gelar Pesta Demokrasi Musywil 15IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH

Artikel keren lainnya:

Tangerang Selatan Ramaikan Jihad Literasi Dengan ADZANIKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH

Artikel keren lainnya:

Resmi dilantik: Pimpinan Baru PW IPM Kalimantan Selatan Periode 2016-2018IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH


IPM.OR.ID - BANJARBARU, Ipmawan Faisal Akbar secara resmi dilantik sebagai Ketua Umum Pimpinan Wilayah (PW) Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Kalimantan Selatan untuk periode 2016 - 2018. Pembacaan ikrar pelantikan dilakukan oleh ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) IPM Velandani Prakoso di Aula Gawi Sabarataan Pemerintah Kota Banjarbaru, kemarin (3/6).

Pelantikan tersebut merupakan satu langkah untuk memajukan IPM di Kalimantan Selatan. Dengan mengusung tema Optimalisasi Gerakan Ilmu dalam Berkarya Nyata untuk mewujudkan IPM Kalimantan Selatan Berkemajuan. Ipmawan Faisal mengajak seluruh elemen yang ada di Provinsi Kalimantan Selatan untuk menguatkan dalam berAmar Ma'ruf Nahi Munkar.

"Mari bersama-sama bahu membahu untuk menguatkan basis kita dan bergerak untuk berAmar Ma'ruf Nahi Munkar," ujarnya.

Dalam sambutannya, ia juga berharap  semoga menjadi penggerak dan pendorong untuk kader IPM se- Kalimantan Selatan yang berdaya Ilmu dan kreatif sehingga menghasilkan kader unggulan yang berkemajuan.

Di waktu yang sama, Ayahanda Muhdiansyah selaku Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Kalimantan Selatan berpesan  "IPM harus menjadi lokomotif untuk mendorong dan memajukan Muhammadiyah terkhusus di Kalimatan selatan,".

Pelantikan PW IPM Kalimantan Selatan disaksikan lansung oleh PWM Kalimantan Selatan, Kepala Staff Korem TNI Antasari Kalimantan Selatan, Kapala Polisi Daerah Kalimantan Selatan, Sekretaris Daerah Kota Banjarbaru, Organisasi Otonom tingkat WIlayah dan dan Dewan Pimpinan Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia Kalimantan Selatan.

Usai pelantikan dilanjutkan Talkshow kebangsaan dengan narasumber Kepala Staff Korem TNI dan PWM Kalimantan Selatan. Generasi muda harus kuat dan jangan terpengaruh oleh pergaulan yg bebas, sehingga menghasilkan pemimpin yang kuat dimasa mendatang.

Bertema masa depan bangsa dan tantangan bagi generasi muda, Pimpinan baru PW IPM Kalimantan Selatan berharap ini sebagai langkah untuk menguatkan diri dari terpaan permasalahan kebangsaan saat ini yang saling berselisihan. (albawi)






from Ikatan Pelajar Muhammadiyah http://ift.tt/2syicEr
Resmi dilantik: Pimpinan Baru PW IPM Kalimantan Selatan Periode 2016-2018IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH

Artikel keren lainnya: