Beranda » Arsip untuk April 2017
Kamis, 27 April 2017
IPM Sukseskan Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional 2017IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH
Ditulis oleh
Unknown pada tanggal Kamis, 27 April 2017
Senin, 24 April 2017
Musywil XIX IPM Kalsel Hasilkan Ketua Umum BaruIKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH
Ditulis oleh
Unknown pada tanggal Senin, 24 April 2017
Pelajar Muhammadiyah Se-Kabupaten Malang Sukseskan Sosialisasi Hari Kesiapsiagaan Bencana NasionalIKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH
IPM.OR.ID - Dalam rangka menyambut Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional (HKBN) yang jatuh pada tanggal 26 April 2017, Pimpinan Daerah IPM Kabupaten Malang bersinergi dengan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC).
Mufid, selaku penanggung jawab kegiatan tersebut menjelaskan, HKBN 2017 ini dibagi menjadi 2 tahapan, yaitu sosialisasi dan simulasi. Sosialisasi dilaksanakan Ahad (23/4), dimulai pukul 07.00 WIB dengan kegiatan gerak jalan yang mengambil start dari SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen dan finish di Stadion Kanjuruhan Malang.
Sebanyak 150 peserta yang berasal dari Pelajar Muhammadiyah se-Kabupaten Malang mengikuti sosialisasi ini. Selama perjalanan, mereka membagikan stiker HKBN 2017 ke masyarakat sekitar.
“Kegiatan ini penting bagi ruang lingkup sekolah khususnya bagi pelajar untuk lebih mengenalkan mengenai kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana yang datangnya secara tiba-tiba,” jelas Rosy Hendrawan, Ketua MDMC Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Malang dalam sambutannya. “Ini upaya kita untuk mewujudkan pelajar yang siap turun tangan ketika saudara lain sedang tertimpa bencana.”
Sementara itu dalam simulasi yang dijadwalkan Rabu (26/4) mendatang akan dibentuk Tim Siaga Bencana yang melibatkan siswa-siswi SMK Muhammadiyah 7 Malang. Kegiatan ini juga akan dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia. (Ayunda)
sumber: http://ift.tt/2oFaVzs
from Ikatan Pelajar Muhammadiyah http://ift.tt/2oZBUt0
Pelajar Muhammadiyah Se-Kabupaten Malang Sukseskan Sosialisasi Hari Kesiapsiagaan Bencana NasionalIKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH
Artikel keren lainnya:
Ditulis oleh
Unknown pada tanggal
Baksos Literasi, Penghuni Panti Tulis Surat untuk Presiden Joko WidodoIKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH
IPM.OR.ID - Anak-anak panti itu menumpahkan segala harapan, cita-cita, curahan hati atau sekadar urun pendapat. Semuanya ditulis tangan berbentuk surat dan ditujukan kepada Presiden Joko Widodo.
Itulah bagian dari ‘Baksos Literasi Antologi Surat Kecil untuk Presiden’ yang digagas oleh Pimpinan Ranting SMA Muhammadiyah 10 (PR IPM SMAM 10) Surabaya. Mereka mengajak anak-anak Panti Asuhan Walidah Surabaya untuk menulis surat kepada Presiden RI, Jumat (21/4).
“Surat-surat ini nantinya akan dibukukan. Dengan harapan supaya masyarakat paham bahwa tidak selamanya anak panti itu tidak mempunyai cita-cita yang tinggi,” kata Prastata Ta’syah, Ketua Umum PR IPM SMAM 10 Surabaya.
Dengan diarsipkannya surat-surat itu ke dalam buku, Ata—panggilan akrabnya—berharap masyarakat akan melihat, bahwa pada diri anak-anak panti asuhan, termasuk di dalamnya anak jalanan, terdapat keinginan yang besar.
“Dengan kegiatan ini kami bisa mendengar suara-suara hati anak-anak panti tentang apa yang mereka cita-citakan. Selain itu, kami ingin menggerakkan budaya literasi di kalangan panti asuhan,” ujar Ata.
Selain di Panti Asuhan Walidah, baksos literasi sudah berlangsung di Panti Asuhan Muhammadiyah Kenjeran Surabaya. “Baksos literasi ini berlangsung rutin tiap pekan dan dilaksanakan di berbagai panti asuhan,” ungkap Ata. “Sampai surat-surat yang terkumpul bisa dijadikan buku.” (Ayunda)
Berikut adalah cuplikan surat kepada Presiden Joko Widodo yang ditulis oleh Putra dari Panti Asuhan Muhammadiyah Kenjeran Surabaya:
Kepada yang terhormat
Bapak Presiden Joko Widodo
Assalamualaikum Wr. Wb.
Bapak Jokowi yang saya hormati, dengan surat ini saya akan menulis curahan hati saya. Perkenankan dahulu nama saya Putra kelas 3 dan saya tinggal di Panti Asuhan Muhammadiyah Kenjeran Surabaya.
Cita-cita saya ingin menjadi pilot karena saya ingin orangtua saya bangga dan senang.
Putra
from Ikatan Pelajar Muhammadiyah http://ift.tt/2pcKpS0
Baksos Literasi, Penghuni Panti Tulis Surat untuk Presiden Joko WidodoIKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH
Artikel keren lainnya:
Ditulis oleh
Unknown pada tanggal
Dari Diskusi Group WA ‘Ipmawati Bergerak’: Emansipasi Wanita Itu soal Pendidikan, Bukan Kesetaraan GenderIKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH
Berawal dari Group WhatsApps ‘Ipmawati Bergerak’, para Kartini masa kini itu saling berdiskusi menginspirasi. Mereka membahas topik aktual tentang emansiapasi wanita di Hari Hartini, Jum’at (21/4).
“Kartini masa kini adalah kartini yang memperjuangkan kodrat kewanitaannya, bukan untuk meminta hak yang sama dengan laki–laki. Karena sejatinya hak dan kewajiban laki-laki dan wanita itu berbeda. Kartini masa kini adalah wanita tangguh, cerdas, namun beradab yaitu memuliakan diri sendiri dan wanita lain,” ungkap Isrotul Sukma, founder Group WhatsApp Ipmawati Bergerak.
Perempuan kelahiran Bangkalan ini kurang setuju dengan emansipasi wanita seperti yang disalah-artikan banyak orang, yaitu kesetaraan gender, bahwa semua wanita-pria itu haknya sama. “Tetapi, wanita tidak mau ketika kewajibannya disamakan dengan laki-laki. Misalnya, dalam hal mencari nafkah, wanita itu tidak mau ketika dituntut mencari nafkah sebagaimana laki-laki,” ungkap dia.
Dalam Islam, kata Iis—panggilan Isrotul Sukma—mencari nafkah itu kewajiban suami. Tapi sekarang itu wanita bekerja sampai anaknya terlantar. Alasannya emansipasi wanita. “Jujur saja saya kurang setuju, karena Kartini itu dulu memperjuangkan hak dalam pendidikan, bukan bekerja dan lainnya. Bagi kita yang muslimah, emansipasi wanita itu dibatasi,” ungkap Iis.
Anggota KDI Pimpinan Wilayah IPM Jatim ini juga menjelaskan bahwa dalam Alquran pun sudah jelas dinyatakan dalam surat Annisa’ ayat 32, “Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebagian kamu lebih banyak dari dari sebagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) bagian dari apa yang mereka usahaka, dan mohonlah kepada Allah Maha Mengetahui segala sesuatu’.
Iis juga mengemukan alasannya dengan dasar ayat 34, “Laki-laki (suami) itu pelindung bagi perempuan (istri), karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki – laki) atas sebagian yang lain (perempuan),dan karena mereka (laki-laki) telah memberikan nafkah dan hartanya. Maka perempuan – perempuan yang saleh, adalah mereka yang taat (kepada Allah) dan menjaga diri ketika (suaminya) tidak ada, karena Allah telah menjaga (mereka). Perempuan-perempuan yang kamu khawatirkan akan nusyuz-nya, hendaklah kamu beri nasehat kepada mereka, tinggalkanlah mereka di tempat tidur (pisah ranjang), dan kalau perlu pukullah mereka. Tetapi, jika mereka menaatimu, maka janganlah kamu mencari – cari alasan untuk menyusahkannya. Sungguh, Allah Mahatinggi, Mahabesar.”
Sementara itu Yuanita Ade Kurniawati dari Pimpinan Daerah IPM Bojonegoro mengatakan, “Kartini masa kini, ya kita ini, para perempuan-perempuan handal dengan intelektual, calon istri dan ibu yang bisa menjadi panutan bagi anak-anaknya.”
Yuanita juga mengajak para perempuan mewajibkan diri dalam hal menuntut ilmu sebanyak-banyaknya. “Itu yang membuat diri kita menjadi haus akan ilmu. Karena, kita sekarang sebagai generasi wanita penerus wanita dari zaman kartini,” tutur dia.
Menurutnya, wanita memang diciptakan sebagai makhluk rapuh, tetapi sangat tangguh. “Bersyukurlah dilahirkan menjadi wanita, karena kita shalihah, Allah perintahkan seluruh pria untuk memuliakannya. Jangan berhenti belajar, teruslah mencintai, memaafkan, dan memperbaiki diri,” katanya. (Ayunda)
from Ikatan Pelajar Muhammadiyah http://ift.tt/2oDpqDW
Dari Diskusi Group WA ‘Ipmawati Bergerak’: Emansipasi Wanita Itu soal Pendidikan, Bukan Kesetaraan GenderIKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH
Artikel keren lainnya:
Ditulis oleh
Unknown pada tanggal
Jumat, 21 April 2017
Ketum PP IPM : Proses Hukum harus tetap ditekan dan segera ditindak dengan tegas kasus Novel BaswedanIKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH
IPM.OR.ID - Beberapa hari terakhir, media disibukkan untuk memberitakan peristiwa buruk yang menimpa penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan. Dukungan dan rasa prihatin rakyat Indonesia terhadap Novel Baswedan terus mengalir atas kejadian penyiraman air keras pada wajahnya yang terjadi saat menunaikan sholat subuh berjamaah.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah ( Ketum PP IPM), Velandani Prakoso mengungkap rasa prihatinnya atas kejadian yang menimpanya. "Peristiwa ini cukup menjadi perhatian yang cukup besar bagi rakyat Indonesia," tutur Andan sapaan akrabnya, saat diwawancarai di Jakarta (15/4). Lanjut Andan, serangan yang terjadi tidak hanya tertuju kepada Novel namun juga kepada seluruh rakyat Indonesia yang sedang berjuang untuk memerangi kasus korupsi.
Andan sempat menyinggung keberanian Novel atas ketidakgentarannya menjalankan tugas sebagai penyidik KPK terutama dalam menangani kasus korupsi e-KTP ini. Betapa tidak, kejadian teror yang menimpanya sudah bukan peristiwa baru lagi.
Kabarnya, tahun lalu Novel tertabrak mobil ketika sedang mengendarai sepeda motor menuju kantornya di Kuningan, Jakarta Selatan. Lalu, pada tahun 2004 Novel pernah dipidanakan atas peristiwa meninggalnya tahanan saat dia menjabat sebagai penyidik di Bengkulu.
Ketidakgentaran Novel dalam menjalankan tugas beratnya sangat patut diapresiasikan oleh masyarakat secara luas, Novel cukup berani dalam menangani kasus-kasus besar yang ada di KPK. Ia dikenal sebagai tulang punggung dan figur penting atas kinerja KPK dan telah dianggap orang yang tidak pandang bulu.
"Saya berharap, keberanian orang-orang seperti Novel ini perlu di imbangi dengan keamanan yang lebih sehingga proses penyidikan dapat berlangsung secara lancar," ucap Andan.
"Proses Hukum harus tetap ditekan dan segera ditindak dengan tegas," ungkap Andan. Meski saat ini Novel dikabarkan tengah berangsur membaik dan sudah mendapatkan perawatan khusus, hal tersebut tentunya perlu menjadi catatan penting bagi keamanan KPK saat ini.
Jangan sampai peristiwa ini membuat KPK menjadi lengah. "KPK harus tetap berani memberantas tikus- tikus negara," imbuhnya. (Mnz)
from Ikatan Pelajar Muhammadiyah http://ift.tt/2p5zvNS
Ketum PP IPM : Proses Hukum harus tetap ditekan dan segera ditindak dengan tegas kasus Novel BaswedanIKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH
Artikel keren lainnya:
Ditulis oleh
Unknown pada tanggal Jumat, 21 April 2017
Sambut HKBN dengan Aksi Pelajar Turun TanganIKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH
IPM.OR.ID, YOGYAKARTA - Upaya mendukung Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional (HKBN), Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PP IPM) menggelar aksi di halaman Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah Yogyakarta yang akan dilaksanakan pada Rabu (26/4).
Akhir-akhir ini, fenomena bencana alam memang tiada henti menimpa kita. Banyaknya faktor menjadi penyebab bencana terjadi. Sebagai warga bumi, sudah seharusnya melakukan sesuatu upaya pencegahan terhadap bencana tersebut. Hal inilah yang mendorong PP IPM untuk bergerak memperingati HKBN 2017.
"PP IPM sangat menyambut baik dan memberikan apresisai yang setinggi - tingginya atas pencanangan HKBN oleh BNPB yang bekerjasama dengan MDMC PP Muhammadiyah, PP IPM, Dikdasmen PP Muhammadiyah serta beberapa organisasi yang terkait," ucap Ketua Umum PP IPM, Velandani Prakoso mengungkapkan rasa kepeduliannya saat diwawancarai Kamis (20/4).
Ipmawan akrab disapa Andan ini mengajak kepada seluruh pelajar Muhammadiyah se-Indonesia untuk turut andil mendukung kegiatan tersebut. "Aksi ini dapat mewujudkan generasi sadar kelestarian lingkungan yang merupakan bagian dari semangat berkemajuan ala Muhammadiyah," tuturnya.
"Sadar bahwa lestarinya lingkungan, juga akan berpengaruh pada kelangsungan hidup di masa depan, hal tersebut adalah pandangan yang melampaui zaman," imbuh Andan.
Senada dengan Andan, koordinator lapangan aksi, Fathya Fikri Izzuddin mengatakan bahwa penanganan terhadap bencana menjadi tanggung jawab semua pihak. Oleh karena itu perlu adanya tanggung jawab dan juga berbagi peran untuk meningkatkan kesiapan dalam menanggulangi bencana yang datang di semua tingkatan elemen masyarakat.
Menurut Fikri, aksi ini akan dikemas menjadi apel kesiapsiagaan, simulasi kebakaran serta flashmob HKBN pada hari tersebut. Serta memuat beberapa hal diantaranya Twibbon dan foto atau video ucapan selamat HKBN dengan hastag #1jtpelajarturuntangan untuk disebar di sosial media. Apel kesiapsiagaan bencana tanggal 26 april 2017 akan diadakan serentak di sekolah Muhammadiyah se- tanah air (kerjasama dengan dikdasmen PP).
Bukan hanya itu, untuk memeriahkan aksi PP IPM menginstruksikan kepada seluruh jenjang pimpinan yang ada di IPM untuk dapat berpartisipasi dengan mengupload foto atau video berisi ucapan selamat HKBN kemudian posting ke sosmed dengan hastag #1jtpelajarturuntangan #sekolahamanbencana #siapuntukselamat #indonesiasiaga #hkbn2017.
"Setelah video flashmob terupload, tinggal dikawal saja sampai ke hari-H. Untuk teknis, rapat terakhir kemarin sore tinggal administrasi dan menunggu hari-H," imbuh Fikri menyatakan persiapan telah mencapai 90%. (yun/mnz)
from Ikatan Pelajar Muhammadiyah http://ift.tt/2q0mGlf
Sambut HKBN dengan Aksi Pelajar Turun TanganIKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH
Artikel keren lainnya:
Ditulis oleh
Unknown pada tanggal
IPM Metro Gelar Diskusi Politik Praktis OrganisasiIKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH
Ditulis oleh
Unknown pada tanggal
Rabu, 19 April 2017
Ketum PP IPM : Pemilih Pemula Harus CerdasIKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH
Ditulis oleh
Unknown pada tanggal Rabu, 19 April 2017
Senin, 10 April 2017
UN Dimulai, Ini Pesan Ketua Umum PP IPM Velandani PrakosoIKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH
Jakarta - Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (Ketum PP IPM) Velandani Prakoso mengajak agar pelajar jangan mencontek, apalagi jika itu dilakukan saat menghadapi ujian nasional.
Pelajar saat ini, menurut Andan, sebutan ketum PP IPM memang sedang mencari identitas, sehingga dalam perjalanannya, perhatian pelajar banyak yang belum fokus pada upaya untuk mewujudkan cita-citanya.
“Pelajar sebagai agen of change yang akan memimpin bangsa ini kedepan, harus mempunyai karakter kuat dalam bertindak,” ujar Andan saat diwawancarai di Jakarta pada Senin(10/4/2017).
Dia pun mengingatkan, agar pelajar tidak perlu mencontek, tetapi belajar bersungguh-sungguh. Selain itu, guru juga diharapkan membantu mengingatkan pelajar agar tidak mencontek, dan bukan malah mendukung perilaku yang tidak jujur tersebut.
“Kejujuran adalah sifat dasar yang harus dipelihara oleh para pelajar. Para guru harus sadar, dan kembali kepada kondratnya sebagai orang yang harus istiqomah dalam menjalankan tugasnya dalam menyampaikan ilmunya. apalah arti sebuah ilmu jika dicederai dengan sebuah kebohongan dalam mengerjakan soal,” ujarnya.
Buat para pelajar, Andan Juga berpesan bahwa sebagai pelajar juga harus mengingatkan kodrat sebagai kholifah. Pelajar harus memegang teguh sifat sidiq, tabligh, amanah, dan fathona harus dijaga dengan baik. “Terlebih sebagai siswa dengan jenjang pendidikan SMA/SMK/MA. Karakter sifat itu harus diamalkan secara nyata dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Ujian nasional ini bukanlah akhir proses pendidikan, justru ini adalah awal dari proses pengamalan ilmu yang telah di dapat. “Tetaplah berbuat jujur dalam mengerjakan soal ujian. Negeri ini bisa kehilangan integritasnya karena korupsi kolusi dan nepotisnya, rantai itu harus dipotong oleh pelajar generasi pembawa perubahan, maka berbuat jujurlah. Butuh revolusi mental untuk memulainya,” ujar pegiat rumah baca komunitas Yogyakarta ini.
from Ikatan Pelajar Muhammadiyah http://ift.tt/2olbxff
UN Dimulai, Ini Pesan Ketua Umum PP IPM Velandani PrakosoIKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH
Artikel keren lainnya:
Ditulis oleh
Unknown pada tanggal Senin, 10 April 2017
PW IPM Lampung Berlatih Kemampuan MemanahIKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH
Ditulis oleh
Unknown pada tanggal
Senin, 03 April 2017
Refleksi Perfilman Indonesia dari Masa ke MasaIKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH
Ditulis oleh
Unknown pada tanggal Senin, 03 April 2017
PW IPM Kalbar Gandeng BAZNAS Selenggarakan Tabligh AkbarIKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH
Ditulis oleh
Unknown pada tanggal
PC IPM Ciputat Peduli Gerakan Pelajar LiterasiIKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH
Ditulis oleh
Unknown pada tanggal