IPM.OR.ID, SECANG - Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PD IPM) menyelenggarakan pelatihan fasilitator pendamping 2 di Gedung Dakwah Muhammadiyah Secang. Pelatihan ini diikuti oleh seluruh Pimpinan Cabang IPM Se-Kabupaten Magelang Sabtu (25/3).

Taufiq Al Muhajirin, Ketua Umum PD IPM Kabupaten Magelang menyampaikan bahwa pelatihan yang bertemakan “Aktualisasi Peran Fasilitator untuk Masifikasi Perkaderan” ini berisi serangkaian kegiatan yang digunakan untuk menunjang atau mencapai tujuan dari pelatihan fasilitator.

“Dalam pelatihan ini peserta akan mendapatkan pengetahuan tentang apa itu fasilitator, apa peran fasilitator itu sendiri serta berbagai pengetahuan lainnya. Berkaitan dengan fasilitator itu sendiri, pelatihan ini tidak hanya bersifat teori namun seselesainya diharapkan mampu menjadi fasilitator dalam berbagai pelatihan terkhusus di Pimpinan Daerah itu sendiri,” ujar Taufiq.

Lebih lanjut Taufiq mengatakan bahwa pelatihan fasilitator ini akan diarahkan kepada penyadaran peran fasilitator dalam mengonsep kegiatan pelatihan yang mana menjadi tujuan akhir yang ingin dicapai.

“Kami belajar dari pengalaman, melihat kegiatan pelatihan yang sudah-sudah, sekarang kami berusaha untuk melakukan perbaikan dalam kegiatan ini sehingga peserta benar-benar memahami dan menggerakkan sistem perkaderan IPM,” tutup Taufiq. (nisa)

sumber: http://ift.tt/2oEX1xK

from Ikatan Pelajar Muhammadiyah http://ift.tt/2nlseoK
Tingkatkan Kualitas Fasilitator, IPM Magelang Gelar PelatihanIKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH

Tweet

Artikel keren lainnya:

Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PW IPM) Kalimantan Selatan akan segera menyelenggarakan Musyawarah Wilayah XIX. Dengan mengangkat tema  “Menggerakan Daya Kreatif Mendorong Generasi IPM Kalimantan Selatan Berkemajuan”, diharapkan mampu membawa spirit baru dalam menerapkan ilmu sebagai landasan dan bergerak secara nyata untuk mengurangi problematika yang senjang di Kalimatan Selatan.

Gerakan pengorganisasian PW IPM Kalimatan Selatan adalah sebagai bentuk penguatan pijakan untuk terus berkarya dan selalu memberikan aroma-aroma islam yang berkemajuan di kalangan pelajar. Dan diarahkan untuk terus mengembangkan kualitas SDM sebagai harapan terciptanya peradaban baru dan dialetika baru  di tubuh IPM Kalimantan Selatan.

Beberapa kasus yang menjadi permasalahan di Kalimantan Selatan diantaranya: (1) kasus Narkoba adalah santapan setiap hari ketika melihat kabar berita yang ada di Kalimantan Selatan bahkan kebanyakan di pakai oleh para pelajar, (2) penebangan hutan dan proses penambangan batu bara adalah keadaan di Kalimantan Selatan yang mengakibatkan Banjir yang terjadi setiap tahunnya, kurangnya pasokan air bersih di sungai karena proses penambangan, bahkan seringnya pemadaman listrik yang terjadi padahal hasil tambang batu bara sangat berlimpah, (3) serta sangat rendahnya minat baca, kajian ilmiah, buku-buku tergolong mahal serta angka buta huruf yang tinggi.

Agenda aksi yang disiapkan oleh tim materi menjadi acuan untuk proses kembangnya permasalahan ke daerah, persyarikatan, bangsa dan IPM. Melalui gerakan literasi yang terus didorong dan dikembangkan menghasilkan formula yang tepat untuk minat baca. Ekoliterasi sebagai wawasan senantiasa menjaga lingkungan melalui pendekatan dan pendidikan yang mengasyikan kepada pelajar agar tertanam dalam jiwa untuk menjaga serta merawat lingkungan dan memberikan edukasi seputar narkoba. 

Harapannya  semoga kedepannya dapat  menghasilkan keputusan yang relevan dengan keadaan wilayah, serta dapat melakukan terobosan baru sebagai gerak kreatif yang berkemajuan. Selamat Musywil kader IPM Kalimantan Selatan, apapun keputusannya semoga tetap menjaga kebersaman dan terus berjuang di ikatan penuh makna ini!

*) Penulis adalah Al Bawi, Ketua Bidang Organisasi PW IPM Kalimantan Selatan Periode 2014-2016

from Ikatan Pelajar Muhammadiyah http://ift.tt/2mOM00s
IPM Kalimantan Selatan Menuju Musywil XIXIKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH

Tweet

Artikel keren lainnya:

Tweet

Artikel keren lainnya:

Tweet

Artikel keren lainnya:

Tweet

Artikel keren lainnya:

IPM.OR.ID, JAKARTA - Berdasarkan Hasil Hisab hakiki Wujudul Hilal-nya Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah, telah menetapkan awal bulan Ramadhan 1438 Hijriyah jatuh pada tanggal 27 Mei 2017. Pengumuman hasil hisab hakiki wujudul hilal tersebut disampaikan berbarengan dengan hasil hisab awal bulan Syawal  Idul Fitri dan Idul Adhan 1438 Hijriyah.

Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Abdul Mu'ti mengiyakan hasil putusan majelis tarjih dan tajdid PP Muhammadiyah, bahwa 1 Ramadhan 1438 H jatuh pada tanggal 27 Mei 2017.

Terkait dengan keputusan sidang Isbat pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Agama, Mu'ti mengatakan bahwa kemungkinan akan sama dengan pemerintah.

"Karena kan posisi hilal saat itu berada di sekitar tujuh derajat. Sudah tinggi. Nah pemerintah walaupun menggunakan rukyatul hilal biasanya di atas 4 derajat itu sudah masuk rukyat (terlihat), bahkan ada pendapat kalau 2 derajat, sudah rukyat,” papar Mu’ti, Selasa (14/3).

Namun menurutnya, nanti Muhammadiyah akan menghadiri undangan sidang Isbat Kementerian Agama, kendati PP Muhammadiyah telah menetukan tanggal awal bulan suci Ramadhan lebih dahulu. "Insya Allah hadir, yang terpenting syarat-syarat kemaslahatan sidang Isbat juga harus dipenuhi," kata dia.

Abdul Mu'ti menambahkan syarat-syarat yang harus dipenuhi tersebut sama seperti tahun lalu, sidang isbat tidak disiarkan langsung oleh media dan kemudian jika terjadi perbedaan pendapat, harus dimasukkan ke dalam pertimbangan pengambilan keputusan agar tidak ada pendapat kelompok tertentu yang merasa diabaikan.

"Ya musyawarah sidang Isbat tertutup bagi media, setelah selesai nanti tinggal pak Menteri Agama yang menyampaikan hasilnya," tutupnya. (dzar)

sumber: http://ift.tt/2mr7Lik

from Ikatan Pelajar Muhammadiyah http://ift.tt/2mM8NrY
Sekum PP Muhammadiyah: 1 Ramadhan 1438 H Jatuh Pada 27 Mei 2017IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH

Tweet

Artikel keren lainnya:

Tweet

Artikel keren lainnya:

Tweet

Artikel keren lainnya:

Tweet

Artikel keren lainnya:

IPM.OR.ID, KENDAL – Pemilihan anggota formatur PW IPM Jateng pada Musywil ke 22 telah berakhir  Ahad (5/2). Pemilihan dengan menerapkan sistem electronic voting (e–voting) itu telah mengantarkan Ahmad Basyiruddin sebagai calon yang paling unggul dalam perolehan suara. Mahasiswa jurusan teknik informatika UMS tersebut mampu mengantongi 408 suara dari 439 peserta Musywil yang memegang suara. Itu artinya lelaki kelahiran Blora 20 April 1995 meraup 90,6 % suara. Sedangkan urutan kedua dipegang oleh Affan Wazar Ahmad dengan perolehan 358 suara.

Dengan perolehan suara terbanyak Basyiruddin punya hak untuk memimpin PW IPM Jawa Tengah periode 2017 – 2019 menggantikan Ketua Umum lama Akhmat Irmawan. Walaupun demikian keputusan akhir ada di tangan tim formatur yang terdiri 9 orang. Berdasarkan urutan perolehan suara di Musywil, dan Basyir tentunya tidak akan menyia–nyiakan kesempatan emas tersebut untuk menduduki kursi ketua umum PW IPM Jateng dua tahun ke depan.

Alumni Pelatihan Da’i Pelajar Muhammadiyah Nasional (PDPM Nasional) sebelum menjabat ketua umum PW IPM Jateng dalam gerakan keIPMan Wilayah Jawa Tengah telah sukses membuat sistem informasi berbasis website Analisis Keorganisasian Daerah (ANKODA), sebuah sistem kerja sama antara Pengkajian Ilmu Pengetahuan dengan bidang organisasi IPM Jateng yang menghasilkan penyempurnaan sistem website ipmjateng.or.id. Di bidang perpustakaan, Basyir yang sebelumnya menjabat sebagai sekretaris bidang PIP bersama ketuanya, Dinda Indah Rachmawati Ansori pernah mendirikan ‘maos corner‘, sebuah perpustakaan jalanan yang berada di tengah – tengah keramaian. Dalam perkembangannya, maos corner telah ada di 11 PD IPM se Jawa Tengah.

Jajaran Ipmawan dan Ipmawati Jawa Tengah banyak berharap dari sosok Ahmad Basyiruddin di tubuh IPM Jawa Tengah, terutama tentang implementasi program dan aksi hasil keputusan Musywil di Kendal. “Kami berharap di tangan IPMawan Ahmad Basyiruddin dan jajarannya mampu mewujudkan antara konsep dan aksi nyata keilmuan pelajar Muhammadiyah sebagai sumbangsih menuju pelajar Jawa Tengah berkemajuan “ kata Ibrahim Nasir, ketua umum PD IPM Kendal.

Berikut 9 anggota formatur PW IPM Jawa Tengah hasil Musywil ke – 22 di Kendal 2 – 5 Maret 2017, yaitu, Ahmad Basyiruddin 408 suara ( 90,6 % ), Affan Wazar Ahmad 358 suara (79,5%), Muhammad Iqbal 353 suara (78,4 %), Rizki Yakaria Novandi 352 suara (78,2 %), Rahman Wibowo 351 suara (78 %), Monica Subastia 300 suara (66,6%), Puput Pertiwi 291 suara (64,5%), Rifki Sholihatun 289 suara (64,2 %), dan Taufiq Al Muhajirin 281 suara (62,4%). (alz)

Sumber : http://ift.tt/2mz9uFd

from Ikatan Pelajar Muhammadiyah http://ift.tt/2n3z0jQ
Ahmad Basyiruddin, Ketua Umum Terpilih PW IPM JatengIKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH

Tweet

Artikel keren lainnya:

Tweet

Artikel keren lainnya:

Tweet

Artikel keren lainnya: