Beranda » Arsip untuk Februari 2017
Minggu, 26 Februari 2017
Ratusan Pelajar Ikuti Pawai Semarak Musyda IPM JogjaIKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH
Ditulis oleh
Unknown pada tanggal Minggu, 26 Februari 2017
Rabu, 22 Februari 2017
IPM Jasinga Gelar Musyawarah CabangIKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH
Ditulis oleh
Unknown pada tanggal Rabu, 22 Februari 2017
Sabtu, 18 Februari 2017
PD IPM Kota Yogyakarta Selenggarakan Sosialisasi 4 PilarIKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH
IPM.OR.ID, YOGYAKARTA - Bertempat di Gedung DPD RI kota Yogyakarta, ratusan pelajar Muhammadiyah dari tingkat SMP dan SMA atau sederajat kota Yogyakarta mengikuti rangkaian acara Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan dengan tema “Pelajar dan Pemuda, Pemeran Utama Pemersatu Bangsa” pada Sabtu (18/2). Acara ini diinisiasi oleh Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Kota Yogyakarta bekerja sama dengan MPR-RI.
Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan disosialisasikan secara langsung oleh DPD RI Muhammad Afnan Hadikusumo. Disamping menyampaikan empat pilar kebangsaan, beliau juga berbagi pengalaman hidup beliau sebagai mantan pelajar yang pernah belajar di Kota Yogyakarta dan aktivis yang berkecimpung di dunia pelajar maupun kepemudaan khususnya di Kota Yogyakarta, hingga sampai saat ini menjabat sebagai DPD RI.
“Pejabat-pejabat dan anggota dewan yang bukannya menyejahterakan rakyat akan tetapi menyejahterakan dirinya sendiri, sumber daya alam Indonesia yang notabene dikuasai asing menjadi ancaman besar bagi keutuhan bangsa Indonesia," ujar Afnan Hadikusumo mendiskripsikan beberapa permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia.
Beliau mengajak segenap pelajar dan pemuda untuk ikut prihatin dengan kondisi bangsa Indonesia saat ini. Dengan munculnya keprihatinan di dalam diri pelajar, diharapkan mampu menjadi suntikan semangat untuk terus belajar dan berkarya dalam diri pelajar agar bermanfaat bagi kepentingan bangsa Indonesia.
Lewat materi sosialisasi empat pilar kebangsaan, Afnan Hadikusumo menyampaikan empat pilar kebangsaan sebagai ideologi bangsa Indonesia. Beliau juga menyampaikan sikap yang harus diambil ketika menghadapi ideologi bangsa asing di era globalisasi ini.
“Dengan adanya sosial media, ideologi asing dengan mudahnya masuk ke Indonesia, maka sebagai pelajar selain harus melek teknologi, tetapi juga harus melek ideologi, artinya pelajar harus mampu menghadapi ideologi asing dengan bijaksana”, ujar beliau.
Peserta yang kebanyakan dihadiri oleh pelajar Muhammadiyah mengikuti materi dengan sangat antusias. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan para peserta sosialisasi. “Acaranya meriah dengan hadirnya hadirnya Pak Afnan selaku DPD RI, dan menambah wawasan pelajar Muhammadiyah.” Ujar Alwan Nur Fakhry, salah satu penanya dari siswa kelas dua MA Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta.
Selain dihadiri dari kalangan pelajar Muhammadiyah se-kota Yogyakarta, acara ini juga dihadiri oleh perwakilan Organisasi Kepemudaan se-kota Yogyakarta, diantaranya dari Ikatan Pelajar Nahdlatul ‘Ulama dan Pelajar Islam Indonesia. (jun/nab)
from Ikatan Pelajar Muhammadiyah http://ift.tt/2l5SOEx
PD IPM Kota Yogyakarta Selenggarakan Sosialisasi 4 PilarIKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH
Artikel keren lainnya:
Ditulis oleh
Unknown pada tanggal Sabtu, 18 Februari 2017
Rabu, 15 Februari 2017
Pelantikan PW IPM DIY Usung Sinergi Basis Massa dan Lantik Dua LembagaIKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH
Ditulis oleh
Unknown pada tanggal Rabu, 15 Februari 2017
Senin, 13 Februari 2017
Gerakan Shalat Subuh Berjamaah, Bukan ValentineIKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH
Menurut Ketua Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), Syahrian, tradisi dari barat itu telah membudaya di Indonesia, khususnya kalangan pelajar. Di sisi lain, perayaan Valentine cenderung dijadikan ajang mengumbar syahwat, semisal seks bebas.
"Tentunya itu sangat mengkhawatirkan, kerena kecenderungannya Valentine dijadikan momentum untuk melakukan hal negatif, seperti free sex. Ikatan Pelajar Muhammadiyah dengan tegas menolak dan mengimbau kepada seluruh remaja dan pelajar muslim untuk tidak merayakan Valentine," ujar Syahrian, Senin (13/2).
Untuk itu, Syahrian meminta, anak-anak muda untuk menyelenggarakan kegiatan yang lebih produktif dan Islami. Untuk mengungkapkan kasih sayang, tidak perlu mengikuti hegemoni budaya asing dan menanggalkan identitas agama.
Sebagai contoh, lanjut dia, para pelajar SMP Muhammadiyah 2 Genteng, Surabaya, menggelar aksi tolak Valentine di Taman Apsari, Surabaya, hari ini (13/2). Selain itu, IPM juga membentuk dan akan meluncurkan gerakan "Nyubuh Yuk!". Peluncurannya akan berlangsung pada 15 Februari 2017.
Menurut Syahrian, beberapa gerakan tersebut dilakukan sebagai sebuah budaya tandingan terhadap hegemoni budaya Barat atas generasi Muslim Indonesia. "Gerakan ini bermaksud untuk menyadarkan dan membudayakan shalat subuh berjamaah di masjid. Budaya 'kecil' yang sering ditinggalkan dan dilupakan. Dengan adanya gerakan ini, kami berharap generasi Muslim tidak lagi bangga membudayakan sesuatu yang menyesatkan," ujarnya.
Sumber : republika.co.id
from Ikatan Pelajar Muhammadiyah http://ift.tt/2kE4FGQ
Gerakan Shalat Subuh Berjamaah, Bukan ValentineIKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH
Artikel keren lainnya:
Ditulis oleh
Unknown pada tanggal Senin, 13 Februari 2017
IPM Kabupaten Tegal Gelar Pelatihan JurnalistikIKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH
Ditulis oleh
Unknown pada tanggal
Kamis, 09 Februari 2017
Ikatan Pelajar Muhammadiyah Sleman Gelar Student Creative DaysIKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH
MUHAMMADIYAH.OR.ID, SLEMAN - Mengusung tema “Berkreasi dengan Seni, Berdakwah dengan Teknologi”, Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PD IPM) Sleman menyelenggarakan acara Student Creative Days. Acara ini berlangsung selama tiga hari yakni 6-9 Februari di Youth Center Sleman.
“Kami memilih tema ini bertujuan untuk memunculkan bakat dari setiap kader IPM.” KataKetua Panitia Acara,Aulia Putri Soleha Caesar. Selain untuk memunculkan bakat, melalui acara ini panitia mengharapkan agar kader IPM dapat memaksimalkan media sosial untuk kegiatan dakwah. Bentuk follow up dari kegiatan ini pun berupa komunitas kader untuk terus mengembangkan kreasi seni dan juga setiap kader memiliki vlog.
Menurut Aulia, Student creative days adalah acara khusus untuk kader IPM di sekolah Muhammadiyah tingkat SMP/MTs dan SMA/SMK/MA se Kabupaten Sleman. Sleman terdiri dari 49 ranting IPM, panitia menargetkan peserta yang hadir adalah 100 peserta. Materi yang akan diberikan mengenai handlattering, desain grafis, videografi, fotografi, doodle, serta pemaksimalan media sosial.
Abdul Qodir, anggota PD IPM Sleman mengapresiasi kegiatan ini, menurutnya kader IPM tidak hanya berideologi Muhammadiyah namun juga dapat mengembangkan bakat serta minat mereka.
Nurcahyo, Ketua Pimpinan Wilayah IPM DI Yogyakarta ia mengharapkan kader IPM yang hadir dapat menularkan ilmunya kepada teman-teman yang lainnya. “Melalui kegiatan ini diharapkan masing-masing perwakilan sekolah Muhammadiyah di Sleman dapat menularkan seluruh ilmu yang diperoleh di acara Student Creative Days kepada teman sesama pengurus, kelas, bahkan sekolah.”, kata Nurcahyo.
Salah satu peserta dari SMP Muhammadiyah 3 Mlati, Nenno mengaku senang mengikuti acara ini karena sesuai dengan kegemarannya menggambar. “Senang karena memang suka menggambar dan saya juga sudah punya instagram jadi nanti bisa lebih maksimal penggunaannya.”, ungkap Nenno. (dzar)
Sumber : muhammadiyah.or.id
from Ikatan Pelajar Muhammadiyah http://ift.tt/2kT68fT
Ikatan Pelajar Muhammadiyah Sleman Gelar Student Creative DaysIKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH
Artikel keren lainnya:
Ditulis oleh
Unknown pada tanggal Kamis, 09 Februari 2017
Rabu, 08 Februari 2017
Menghadapi Globalisasi, IPM Kota dan Kabupaten Bogor Selenggarakan PKTM IIIKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH
Ditulis oleh
Unknown pada tanggal Rabu, 08 Februari 2017
IPM Lamongan Terbitkan Buku “Seperti Ludruk, Catatan Ini Harus Tetap dipentaskan”IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH
IPM.OR.ID, LAMONGAN– Membawa misi jihad literasi, Pimpinan Daerah (PD) Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Lamongan menginisiasi terbitnya buku karya kader IPM Jawa Timur (Jatim). Buku yang rencananya akan diluncurkan bersamaan dengan pagelaran Musyawarah Wilayah IPM Jatim pada Jumat 3 Februari hingga 5 Februari 2017 tersebut, diberi nama “Seperti Ludruk, Catatan ini harus tetap dipentaskan”.
Penyunting buku ini, Irvan SHaifullah, saat ditemui redaksi Muhammadiyah.or.id mengatakan judul buku ini diilhami dari ciri khas Jatim yakni kesenian ludruk. “Banyak yang bertanya tetnag judul buku ini, tapi dakhirnya dapat dipahami oleh pembaca dengan ke-khas-an maknanya dari kesenian ludruk, yang mengangkat cerita pinggiran namun menggembirakan,” ujar Irvan.
Buku ini mendapat banyak endorsement, salah satunya dari Guru Besar Tafsir Al-Qur’an UIN Sunan Kalijaga, Muhammad Chirzin yang juga anggota tim penyusun Tafsir At-Tanwir PP Muhammadiyah. “Buku ini penanda jihad literasi IPM Jatim, sebagai pengejawatahan motto IPM Nuun Wal Qolami Wa Ma Yasthuruun, pemantik semangat menulis pelajar Muhammadiyah se-Indonesia untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,” pesannya.
Tidak hanya Muhammad Chirzin, Sodikin Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM)Lamongan, mengapresiasi atas inisiasi IPM Lamongan tersebut. “Sebagai orang tua kami merasa gembira dengan penerbitan buku hasil karya anak-anak IPM. Ini menandakan IPM terus berkembang dinamis,” ungkapnya.(syifa)
Sumber : muhammadiyah.or.id
Sumber : muhammadiyah.or.id
from Ikatan Pelajar Muhammadiyah http://ift.tt/2kqSnEi
IPM Lamongan Terbitkan Buku “Seperti Ludruk, Catatan Ini Harus Tetap dipentaskan”IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH
Artikel keren lainnya:
Ditulis oleh
Unknown pada tanggal
Minggu, 05 Februari 2017
Musywil IPM Jatim Diramaikan Ribuan KaderIKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH
IPM.OR.ID, PONOROGO - Musyawarah Wilayah XX (Musywil) IPM Jawa Timur resmi dibuka pada Sabtu pagi (4/2). Musywil sebagai permusyawaratan tertinggi di tingkat wilayah tentunya memiliki agenda penting bagi masa depan PW IPM Jatim. Dalam Musywil yang diselenggarakan di Ponorogo ini, sekitar 3000 kader dari ranting, cabang, daerah, hingga wilayah IPM turut datang berpartisipasi dan meramaikan.
Dalam agenda yang bertemakan "Transformasi Gerakan untuk Pelajar Jawa Timur Berkemajuan" ini, PW IPM Jawa Timur mengharapkan agar Musywil berjalan lancar dan marwah pribadi maupun organisasi tetap dijunjung. Wahyi Ba'dal Fitri, Ketua Umum PW IPM Jatim mengungkapkan, "Semoga hasil musyawarah menegaskan bahwa IPM Jatim siap mengawal gerakan-gerakan IPM terutama di bidang literasi. Selain itu, dari segi kepemimpinan semoga terpilih penggerak-penggerak IPM yang berilmu, berakhlak mulia, dan terampil."
Sementara itu, Eko Nur Syahputro, Ketua Panitia Musywil XX IPM Jatim, mengingatkan bahwa Musywil merupakan penghasil keputusan dan pemberi pembelajaran untuk masa depan. "Musywil merupakan proses demokrasi di IPM. Sebuah pembelajaran politik bagi kawula muda. Tentu bisa dijadikan arena belajar yang baik, bukan saling menjatuhkan dan saling merendahkan," tambah Eko.
Usai pembukaan, Musywil XX IPM Jatim akan diselenggarakan hingga Ahad (5/2) dan acara inti musyawarah dipusatkan di SMA Muhammadiyah 1 Ponorogo. Musywil dilakukan setelah kemarin (3/2) Konpiwil diselenggarakan untuk membahas Tata Tertib dan agenda Musywil. (nab)
from Ikatan Pelajar Muhammadiyah http://ift.tt/2kGmRTi
Musywil IPM Jatim Diramaikan Ribuan KaderIKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH
Artikel keren lainnya:
Ditulis oleh
Unknown pada tanggal Minggu, 05 Februari 2017
Jumat, 03 Februari 2017
Perlakuan Terhadap KH Ma'ruf Amin Contoh Buruk Bagi PelajarIKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH
IPM.OR.ID, JAKARTA - Pasca mencuatnya perlakuan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan kuasa hukumnya pada sidang Selasa (31/1) dan menghadiri Diskusi Publik "Akankah Ahok Dipenjara?" pada Kamis (2/2), PP IPM mengeluarkan beberapa pernyataan. Pernyataan yang disampaikan oleh Muhammad Irsyad, Ketua Advokasi PP IPM, menyinggung tentang etika dan kaitannya dengan teladan bagi pelajar.
IPM sebagai organisasi pelajar tentunya sangat menyayangkan perlakuan kurang pantas yang diberikan. Perlakuan tersebut memberikan contoh yg tidak baik, khususnya bagi pelajar, karena posisi KH Ma'ruf Amin sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia dan Kyai sekaligus guru yang sangat di Indonesia. KH Ma'ruf Amin sebagai tokoh besar yang seharusnya dituakan justru seakan-akan direndahkan dengan perlakuan pada sidang tersebut.
"Perlakuan Ahok dan kuasa hukumnya pada sidang ke-8, Hari Selasa lalu, kepada KH Ma'ruf Amin yang menjadi saksi fakta sangat menyakiti hati umat Islam. Memberikan contoh yang buruk bagi pelajar," tegas Irsyad.
Selain menyinggung perlakuan kurang pantas, tentunya IPM juga terus mendorong pemerintah agar tidak melindungi terdakwa. Juga meminta kepada penegak hukum agar segera menuntaskan proses hukum yang sedang berjalan.
"Agar tidak berlarut-larut dan menimbulkan polemik baru yang akan membuat gaduh umat, kami meminta agar Ahok segera dihukum sesuai dengan kesalahan yang dilakukan dan tanpa intervensi dari pihak manapun," ujar Irsyad mengakhiri. (nab)
from Ikatan Pelajar Muhammadiyah http://ift.tt/2jNdsVL
Perlakuan Terhadap KH Ma'ruf Amin Contoh Buruk Bagi PelajarIKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH
Artikel keren lainnya:
Ditulis oleh
Unknown pada tanggal Jumat, 03 Februari 2017
RELEASE : Pernyataan PP IPM Terkait Panti Asuhan di RiauIKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH
Beberapa waktu ini kita disuguhi cerita yang memilukan dari Pekanbaru, Riau. Panti Asuhan dan Panti Jompo Tunas Bangsa yang seharusnya menjadi rumah kemanusiaan justru menjadi pelaku yang merenggut hak-hak kemanusiaan.
Selengkapnya, klik link download Pernyataan Sikap dari PP IPM berikut ini :
from Ikatan Pelajar Muhammadiyah http://ift.tt/2kyzUGO
RELEASE : Pernyataan PP IPM Terkait Panti Asuhan di RiauIKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH
Artikel keren lainnya:
Ditulis oleh
Unknown pada tanggal
Kamis, 02 Februari 2017
PKTM 3 Jakarta, Aktualiasasi Peran Kader di Daerah Khusus IbukotaIKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH
Ditulis oleh
Unknown pada tanggal Kamis, 02 Februari 2017