BERANDA · MENU · ARTIKEL · KAJIAN IPTEK

PD IPM Asahan Adakan PKTM II & KONPICAB

Asahanwww.ipm.or.id—Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Asahan Sumatera Utara , menggelar Pelatihan Kader Taruna Melati II (PKTM II) dan Konferensi Pimpinan Cabang (KONPICAB) PD IPM Asahan pada tanggal 24-28 April 2016. Acara pembukaan PKTM II dan KONPICAB ini diselenggarakan di kompleks Perguruan Muhammadiyah Asahan pada Ahad, (24/4).

Pelatihan perkaderan ini bertemakan “Menguatkan Kembali Budaya 3T IPM Sebagai Bingkai Pelajar yang Religius”. Acara ini dibuka oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah Asahan, yang diwakili oleh bapak Helmi Yusda. Turut hadir dalam acaratersebut, Majelis Dikdasmen PDM Asahan, Yudi Efrinaldi, Sekretaris Umum PW IPM Sumut M. Abdullah, Ortom Muhammadiyah, serta ratusan kader Ikatan Pelajar Muhammadiyah yang berasal dari seluruh cabang dan ranting di Asahan yang mengikuti jalannya acara pembukaan PKTM II & KONPICAB PD IPM Asahan dengan khidmat.

“Ini adalah agenda rutin yang selalu diadakan oleh PD IPM Asahan untuk melakukan regenerasi kader dan Konpicab dilaksanakan untuk melaporkan pertanggungjawaban paruh periode IPM”.ujar Sekertaris Umum PD IPM Asahan M. Ilham Risky. Senada disampaikan oleh Ketua Umum PD IPM Asahan Risky Fadillah Chaniago mengharapkan kepada seluruh peserta bisa mengimplementasikan ilmu yang sudah didapat selama pelatihan, dan hari ini seluruh kader untuk kembali kepada khitah perjuangan dan kembali kepada motto IPM yang selama ini pudar.

Kemudian agenda PKTM II di gandeng dengan Konferensi Pimpinan Cabang beragendakan untuk melaoprkan pertangungjawaban paruh periode serta persiapan Musyawarah selanjutnya.

Artikel keren lainnya:

Serah Terima Jabatan IPM SMP Muhammadiyah 1 Simpon Solo

Solowww.ipm.or.id—Kepengurusan Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Ranting SMP Muhammadiyah 1 Simpon Solo diserahterimakan dari pengurus lama Praditya Aji Pambudi kepada pengurus baru Berliana Rofiah Novitasari, Senin (25/4).

Pelantikan dilakukan Pengurus PD IPM Kota Surakarta, Nur Rohmah Yuliana. “Tujuannya untuk meneruskan estafet kepengurusan IPM di ranting SMP Muhammadiyah 1 Simpon Surakarta, sekaligus membentuk kader yang unggul dan kader yang hebat dari yang hebat,” kata Nur Rohmah.

Nur meminta kepada siswa di SMP Muhammadiyah 1 Solo agar bisa memanfaatkan keberadaan organisasi pelajar IPM seperti untuk menyalurkan ide-ide atau gagasan, berorganisasi dan belajar kepemimpinan dan sebagainya. Pada kesempatan itu, Kepala SMP Muhammadiyah 1 Simpon Solo, Sukidi mengharapkan, pelantikan IPM ini dapat memberikan perubahan baru, khususnya di ranting SMP Muhammadiyah 1 Surakarta

Artikel keren lainnya:

Sayembara Kepenulisan Ekoliterasi Nasional

Mengapresiasi hari buku yang jatuh pada tanggal 23 April dan hari bumi yang jatuh pada tanggal 22 April, serta pengumpulan naskah buku "Spirit Ekoliterasi Pelajar Muslim" yang akan di-launching pada Milad IPM 18 Juli 2016, maka Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah menyelenggarakan lomba kepenulisan dengan tema "Spirit Ekoliterasi untuk Islam Berkemajuan"


Apa saja pilihan topiknya?
- Aku Harus Merawat Bumi
- Sekolahku Ramah Lingkungan
- Caraku Menjaga Lingkungan

Syarat dan Ketentuan :
1. Pelajar tingkat SMP dan SMA atau yang sederajat
2. Jenis tulisan berbentuk artikel, esai, opini, atau feature
3. Jumlah tulisan minimal 500 hingga 1.500 karakter
4. Jenis huruf bebas, ukuran 12
5. Format A4, spasi 1.5
6. Margin atas: 4 cm, bawah 3 cm, kiri : 4, kanan : 3 cm
7. Karya tulis dikirim ke email pusatipm@gmail.com, dengan mencantumkan identitas diri, asal sekolah,  serta akun sosmed twitter dan facebook
8. Batas pengumpulan tulisan tanggal 24 April - 31 Mei 2016.
9. Tidak dipungut biaya kepesertaan

Kriteria Apresiasi:
- Tulisan orisinil, bebas dari plagiasi
- Tulisan memuat ide, informasi, atau kisah  inspiratif yang berkaitan dengan dunia literasi atau  lingkungan.

Apresiasi Kepenulisan
- Apresiasi I : Biaya literasi senilai Rp.2.000.000, 00
- Apresiasi II : Biaya literasi senilai Rp. 1.500.000,00
- Apresiasi III : Biaya literasi senilai Rp. 1.000.000,00
- Apresiasi khusus senilai Rp. 1.000.000,00 bagi 10 tulisan yang menarik (@Rp. 100.000,00).

Appreciated by:
Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah @2016

Konfirmasi dan Informasi 0857-2991-2712 (via WA Fatma Maulida Abiya)

www.ipm.or.id
ig: ppipm
fb: Ikatan Pelajar Muhammadiyah

Artikel keren lainnya:

SMA Muhiba Gandeng Polsek untuk Bentuk Kesadaran Anti-Narkoba Siswa

Lamonganwww.ipm.or.id—Generasi muda bebas narkoba adalah generasi unggulan yang diharapkan bangsa. Menjauhkan generasi dengan narkoba membutuhkan peran aktif dari segala komponen, baik keluarga, sekolah, maupun pemerintah.

Seperti sekolah SMA Muhammadiyah 1 Babat yang tidak ingin anak-anak tercintanya terjerat narkoba ini telah mengadakan Sosialisasi Anti Narkoba pada hari Rabu(13/4) bertempat di ruang aula SMA Muhammadiyah 1 Babat yang diikuti oleh seluruh siswa.

“Sekolah punya keinginan, kebetulan Polsek juga ada program itu. Tiap tahun penerimaan siswa baru kita mesti mengundang polsek untuk kegiatan ini (Sosialisasi anti narkoba)”, terang Mamak, salah satu guru SMA Muhiba.

Kapolsek AKBP. SOLIKIN menyampaikan bahwa bahaya narkoba sangat mengancam bagi masa depan bangsa, dan semua lini dari TNI/POLRI, pejabat negara, pelajar, baik mau kaya maupun miskin sudah terjangkit. Solikin juga berpesan pada siswa untuk lebih berhati-hati dalam bergaul, jangan sampai terseret apalagi kecanduan. [Dwi Putri M.S.]

Artikel keren lainnya:

IPM Jatim Gelar Pelatihan Da'i di Tulungagung

Tulungagung-www.ipm.or.idOptimalisasi Dakwah kuktural Menuju Pelajar Jawa Timur yang berkemajuan. Tema itulah yang digagas oleh Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur dalam acara yang bertajuk Pelatihan Dai yang diselenggarakan di STAI Tulungagung pada tanggal 22-24 April 2016.

Acara ini dkemas dengan sedemikian menarik, agar materi yang disampaikan dalam acara tersebut mampu diterima dengan baik oleh 19 perwakilan IPM daerah yang hadir. Acara ini sudah dilakukan kali ketiga dan dirasa mampu menjawab tantangan dakwah yang semakin kompleks.

Dalam sambutannya, Ketua Umum PW IPM Jawa Timur, Wahyi Badal Fitri mengatakan,”Kita dihadapkan dengan 2 generasi yaitu generasi Y dan Z, dimana Y generasi yang suka tv (mtv), dan Z adalah suka internet. Jika keduanya dikombinasikan maka akan ada generasi yang multitasking, yang mampu berdakwah sesuai dengan kondisi yang ada."

Hadir pula dalam kesempatan itu, Ketua PDM Tulungagung dr. Anang Imam Asy Syarif, M.Kes. Dalam sambutannya beliau menyatakan bahwa merupakan hal yang membanggakan ketika tulungagung dipilih sebagai tuan rumah kegiaran pelatihan dai ini. “Harapan kedepan semoga dapat menjadi generasi muda mudi islam yang sebenar benarnya.” ungkapnya.

Materi yang akan disampaikan dalam acara tersebut meliputi Paham agama dalam Muhammadiyah, konsep dakwah kultural GJDJ, Islam berkemajuan, retorika dakwah, dan dakwah kreatif. Pimpinan Wilayah Muhammadiyah, Najib Hamid, M.Si berpesan dalam sambutannya ketika membuka acara tersebut, ”Sekarang adalah era informasi, dimana segala sesuatu bersifat terbuka dan bebas, maka pelajar Muhammadiyah harus mengambil peran. Terlebih kita dibeberapa sisi sangat kekurangan muballigh dan muballighot, dengan diadakan acara ini diharapankan agar ada tindak lanjut yang maksimal di wilayah masing-masing,” tukasnya.

Acara ini berlangsung selama tiga hari, yang diikuti oleh 40 peserta yang berasal dari perwakilan PD IPM se-Jawa Timur. [irvan]


Artikel keren lainnya:

Menerapkan Sikap Emansipasi di Kalangan Pelajar

Kuduswww.ipm.or.id—Mendengar kata emansipasi tentu akan sangat mudah untuk mengetahui itu merupakan simbol dari siapa. Kemarin (21/4), siswa-siswi SMA Muhammadiyah Kudus menyelenggarakan peringatan Hari Kartini yang diisi oleh berbagai kegiatan lomba yang sangat menarik.

Dengan tema “Gebyar Hari Kartini”, panitia yang berasal dari anggota IPM berhasil mengemasnya dengan sesuatu yang baru dan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Pada kegiatan itu, para peserta juga tampak berbusana muslim, karena memang panitia mengharapkan kegiatan itu dapat terkemas dengan nuansa Islami.

Panitia menyelenggarakan beberapa lomba yang bertujuan untuk menerapkan sikap emansipasi, di antaranya ialah lomba melipat kemeja, lomba memasak dengan bahan baku singkong, lomba merangkai bunga, rangking 1 dan lomba story telling. Masing-masing kegiatan itu dilakukan secara berkelompok kecuali lomba melipat kemeja yang hanya diikuti khusus siswa laki-laki dan lomba story telling yang diikuti laki-laki dan perempuan.

“Dengan kegiatan seperti ini, siswa-siswi menjadi lebih percaya diri dalam melakukan berbagai kegiatan. Apalagi kita hidup di zaman modern, kita dituntut untuk menyelesaikan masalah dengan tepat dan efisien. Terlebih dalam dunia pendidikan. Sebagai peserta didik kita juga dituntut pintar dalam pelajaran dan dalam berbagai aspek, karena para pelajar juga nantinya akan menjadi dewasa dan harus hidup mandiri tanpa harus sedikit-sedikit meminta bantuan kepada orang lain” Jelas Aulia selaku salah satu siswa SMA Muhammadiyah Kudus.

Selain hal itu, memang di SMA Muhammadiyah Kudus dilakukan berbagai kegiatan yang nantinya diharapkan mampu memenuhi kebutuhan siswa-siswi setelah lulus. Termasuk berbagai kegiatan ekstrakurikuler yang diharapkan mampu menambah pengetahuan dan kreativitas. Selain itu dapat bermanfaat untuk mengembangkan bakat.

“Sekolah memfasilitasi para siswa untuk mengembangkan minat dan bakat sesuai kehendaknya. Kita tahu bahwa pendidikan saat ini tidak hanya dilakukan di dalam kelas, namun juga dapat diterapkan di berbagai aspek. Seperti halnya kemarin, dalam kegiatan Hari Kartini kami berharap para siswa dapat termotivasi dalam mengembangkan ilmunya. Ini salah satu model pengembangan metode pendidikan aplikatif yang kami terapkan. Selain itu, Februari kemarin siswa kami juga ada yang berkesempatan mengikuti kegiatan pertukaran pelajar di Malaysia, kami juga hanya dapat memfasilitasinya. Selanjutnya siswa yang menentukan” Terang Ali Mustofa, S.Pd.I selaku Pembina IPM.

Sebagai sekolah berbasis Muhammadiyah, saat ini SMA Muhammadiyah Kudus juga membuka Muhammadiyah Boarding School (MBS) bagi para siswa-siswi yang ingin menikmati kegiatan dan suasana pesantren. [Drajat PS-Kidul]

Artikel keren lainnya:

Hardiknas 2016





Artikel keren lainnya:

Literasi Terorisme, IPM Pati Adakan Bedah Film 3 “Alif Lam Mim”

Pati-www.ipm.or.id—Masyarakat Indonesia semakin resah dengan kehadiran aksi­aksi “Terorisme” akhir-
akhir ini. Banyak media massa yang liberal menyudutkan Islam sebagai akar terorisme. Maka, untuk memahami isu terorisme, IPM Pati Jawa Tengah mengadakan bedah film 3 “Alif Lam Mim” pada Hari Sabtu, 23/04/2016. Film 3 “Alif Lam Mim” dirilis pada tangggal 1 Oktober 2015. Perusahaan produksi film 3 ini adalah Multivision Plus, Anggy Umbara sebagai sutradaranya. Dan pernah tayang di salah satu stasiun televisi swasta.

Pada kesempatan bedah film 3 ini, Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhmmadiyah Kabupaten Pati menghadirkan pembicara Mario Prakoso, Manager Pengembangan Keilmuan Misbach Institute Solo. Bedah film di mulai pukul 19.30­ 23.00 WIB, bertempat di halaman Masjid Moch. Dahlan. Peserta yang hadir 30 orang, terdiri dari pimpinan dan kader PD IPM Kabupaten Pati. Sesi pertama dibuka oleh moderator Luqman Nur Hakim dan peserta menonton film sampai selesai.

Sedangkan sesi kedua sebagai inti acara, bedah film oleh Mario Prakoso. Kharaj I Gusti Aftani salah satu peserta menanyakan, kenapa berbagai aksi terorisme selalu dikaitkan dengan Islam? Mario Prakoso mengatakan bahwa segala bentuk aksi terorisme bukan untuk membela Islam.”Film 3 “Alif Lam Mim” menggambarkan sebuah realitas palsu tentang aksi terorisme atau bisa disebut posterorisme,”tuturnya dengan nada yang tegas.

“Jika memang terorisme hendak memusnahkan seluruh komunitas manusia, kenapa tidak menaruh racun di air minum seluruh dunia? Namun, melakukan aksi teror untuk menciptakan ketakutan” tanyanya kepada peserta.

Setelah membedah film tersebut, Ketua Umum PD IPM Kabupaten Pati, Richson Wahyu Nugroho mengharapkan dapat meningkatkan pengetahuan tentang aksi terorisme. “Saya menginginkan dengan adanya bedah film 3 ini dapat meningkatkan rasa kekeluargaan,” imbuhnya dengan raut wajah yang optimis. [riki]

Artikel keren lainnya:

Pimpinan Daerah IPM Grobogan Selenggarakan Pelantikan

foto: FB IPM Grobogan
Purwodadi, Grobogan- Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Kabupaten Grobogan Periode 2016-2018 resmi dilantik. Pelantikan yang dipimpin oleh Ipmawati Rafika Rahmawati selaku Sekretaris Umum Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Tengah berlangsung dengan khidmat. Pelantikan IPM Grobogan periode 2016-2018 ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 9 April 2016 bertempat di Aula Multimedia SMA Muhammadiyah Purwodadi.

Ipmawan Supriyadik, selaku Ketua Umum PD IPM Grobogan mengatakan bahwa pelantikan kali ini mengambil tema terbentuknya Pelajar Grobogan Yang Kritis, Progresif dan Berkarakter Menuju Pelajar Berkemajuan. Selain itu Impmawan Supriyadik juga mengajak seluruh elemen untuk berpartisipasi dalam misi perkaderan Ikatan Pelajar Muhammadiyah.

Selain agenda pelantikan IPM Kabupaten Grobogan periode 2016-2018, juga dilaksanakan Rapat Kerja Daerah (RAKERDA) dan Seminar Kenakalan Remaja yang dihadiri oleh Kepala SATPOL PP, KAPOLRES GROBOGAN, DPRD Grobogan serta Dinas Pendidikan Kabupaten Grobogan sebagai pembicara. Seminar kali ini mengangkat tema tentang “Manajemen Konflik Pelajar Sebagai Upaya Menciptakan Stabilitas Guna Mewujudkan Pelajar Grobogan Yang Berkemajuan” dengan peserta dari perwakilan OSIS Se-kabupaten Grobogan, Angkatan Muda Muhammadiyah, dan unsur dari Pimpinan Wilayah IPM Jawa Tengah. (Joko Triyanto)

Artikel keren lainnya:

IPM Pekanbaru akan Gelar Musyda Ke 17 Bulan Mei


Pekanbaru-www.ipm.or.idSukses menjadi panitia Musyda Ke 11 Muhammadiyah Pekanbaru, Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Kota Pekanbaru akan menyelanggarakan Musyawarah Daerah Ke-17 pada tanggal 04 – 07 Mei 2016. Dengan tema “Sinergitas Gerakan Keilmuan Untuk Pelajar Madani Berkemajuan, rencananya bertempat di ballroom Pesonna Hotel Pekanbaru.

Ketua Panitia Pelaksana Hari Ridho Saputra mengatakan, selain akan dihadiri Ribuan Pelajar Muhammadiyah Pekanbaru dan Peserta dari Pimpinan Cabang dan Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah se-Kota Pekanbaru untuk tamu dan undangan, panitia akan mengundang unsur Forkompida Pekanbaru seperti Walikota Pekanbaru, Kapolres Pekanbaru, Dandim Pekanbaru dan unsur lainnya.

Untuk menyemarakkan helatan ini, panitia telah mempersiapkan Rangkaian Pra Musyda yaitu Lomba Rangking 1 mulai dari tingkat SD/MI, SMP/MTS dan SMA/SMK/MA Muhammadiyah se Pekanbaru bertempat di Komplek Perguruan Muhammadiyah Pekanbaru pada (28-29/04). Diperkirakan Ribuan Pelajar dari SD hingga SMP akan meramaikan acara ini.

Selanjutnya dalam rangkaian Musyda Ke 17 ini panitia juga akan menggelar Temu Ramah Alumni IPM dan Dialog Interaktif Pelajar Nasional pada Rabu (04/05) dengan tema Pelajar Cerdas Lawan Narkoba sebagai Nara Sumber adalah Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah Muhammad Khoirul Huda dan apabila tidak ada halangan melintang juga turut hadir Kepala Badan Narkotika Nasional Komjen Budi Waseso acara ini juga akan ditutup dengan Deklarasi Pelajar Lawan Narkota, “Alhamdulillah undangan sudah kita antar langsung ke Jakarta Oleh Ketua Umum” tutup Ridho.


Terpisah Taufik Hidayat Ketua Umum Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Kota Pekanbaru mengatakan ada tiga agenda Pokok Musyda Ke – 17 IPM Pekanbaru. Ketiganya adalah Penyampaian dan tanggapan LPJ PD IPM Kota Pekanbaru periode 2014-2016 dari seluruh Cabang dan Ranting, Sidang Komisi serta Pemilihan Formatur PD IPM Kota Pekanbaru Periode Musyda 2016-2018 pungkas Taufik yang juga Presiden Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Riau ini. [Taufik]

Artikel keren lainnya:

Pokok-Pokok Pikiran Abdul Kahar Muzakir Mengenai Pendidikan Untuk Wanita

Tulisan di bawah ini berasal dari sub tulisan Abdul Kahar Muzakir yang berjudul Rencana Perguruan Tinggi Wanita yakni “Pokok-Pokok Buah Pikiran”. Tulisan ini merupakan salah-satu bagian dari buku Perkembangan Pemikiran Muhammadiyah dari Masa ke Masa diterbitkan oleh Dua Dimensi tahun 1985 di Yogyakarta.

Tulisan ini dikemukakan kembali mengingat pada tanggal 10 Maret 2016, Universitas ‘Aisyiah (Unisa) Yogyakarta telah diresmikan. Tentu saja ini merupakan salah-satu perkembangan baik bagi organisasi sosial berbasis keagamaan di Indonesia. Universitas Islam swasta pertama di Indonesia yang ditujukan bagi perempuan. Dalam mengapresiasi kemajuan inilah tulisan Abdul Kahar Muzakir kami ketengahkan.

Pertama, adalah suatu kewajiban suci bahwa kita umat Islam yang merupakan bangsa Indonesia yang besar ini, oleh Allah Swt dikaruniai iman dan Islam dan dijadikan wasath dan khoiru ukhrijat linnas, yang mana agama dan idiologi Islam sudah sejak empatbelas abad lalu memberikan pedoman-pedoman hidup yang mulia dan bermutu tinggi. Islam yang semenjak lahirnya, memberi tugas wajib belajar yang sama baik bagi pria maupun bagi wanita.

Ayat-ayat al-Qur’an dan sunnah Rasulullah mengenai kewajiban belajar senantiasa berlaku dari dahulu hingga kini, bahkan sepanjang masa.

Ilmu dan pengetahuan selama-lamanya menjadi sendi dan dasar tiap-tiap tindak terutama untuk kemajuan masyarakat Indonesia. Umat Islam terutama untuk kemajuan masyarakat dan negara di mana kaum Muslimin pun semenjak lahirnya selalu membuktikan dengan bukti-bukti yang berharga.

Kedua, di tanah air Nusantara Indonesia, umat Islam terutama yang bernaung di bawah panji gerakan kita, Muhammadiyah dengan bukti yang nyata baik sebelum maupun sesudah Indonesia Merdeka, mengambil bagian dalam pengajaran dan pendidikan pula. ‘Aisyiyah sebagai garwa Muhammadiyah, tidak ketinggalan dalam memajukan bidang pengajaran dan pendidikan pula. Usaha-usaha ‘Aisyiyah dalam bidang tersebut terbukti tidak demikian ketinggalan.

Ketiga, selain ajaran al-Qur’an dan sunnah, ajaran-ajaran asuhan guru mursyid kita, KH. Ahmad Dahlan Rohimahu Allah, di Indonesia sungguh sangat berguna dan layak menjadi teladan. Beliau sejak pagi-pagi telah memberi pengajaran dan pendidikan kepada kita bukan saja dalam bidang agama akan tetapi dalam bidang usaha-usaha kemajuan duniawiyah pula.

Keempat, Madrasah Mu’alimat adalah hingga kini merupakan suatu perguruan kita yang masih dapat kita pertanggungjawabkan dalam tujuan  menghasilkan pendidikan wanita Islam. Madrasah Mu’alimat sudah 40 tahun kita dirikan. Banyak benar sudah hasil madrasah yang tersiar dan berkembang sampai ke Merauke sebagai ibu keluarga yang utama, guru yang rajin, mubaligh yang patuh, pemimpin yang setia di samping sebagai pedagang yang bonafid, pengusaha yang produktif dan sarjana yang terpelajar tinggi, dan di samping sebagai muslimah yang taat.

Kelima, Indonesia kini telah menjadi suatu negara yang besar. Bangsa Indonesia pun suka atau tidak, telah harus menjadi bangsa yang besar. Dalam pada itu kaum muslimin dan muslimat harus pandai menempati kedudukan culturil yang sepadan di arena bangsa lain sesuai pula sebagai khoiro ummat ukhrijat linnas. Ke dalam (Indonesia) merdeka hendaknya jangan ketinggalan atau terdesak oleh lain-lain golongan.

Kesemuanya itu menghendaki umat Islam harus pula dapat menyelenggarakan tenaga ahli dalam bidang-bidang yang diperlukan. Kaum muslimat terutama kaum ‘Aisyiyah yang sudah memiliki banyak-sedikit pengalaman-pengalaman dalam alam kemajuan kemasyarakatan dirasakan perlu menyelenggarakan perguruan untuk ahli wanita yang tetap gigih memegang teguh ajaran-ajaran Islam.

Keenam, tenaga ahli dari wanita Islam dan juga sekarang diperlukan guru-guru menengah, dosen, dokter, dokter gigi, apoteker wanita, sarjana hukum, pengacara, ahli-ahli seni yang tak keluar dari ajaran Islam, ahli sastra, pegawai negeri atau swasta, ahli sejarah, ahli ilmu bumi, ahli ekonomi, dan dagang dan isteri diplomat dan lain-lain.

Untuk memenuhi calon-calon di atas, Madrasah Mu’alimat yang secara praktek dan kenyataan sudah dapat menyumbangkan tidak sedikit tenaga-tenaga dalam masyarakat kita, baiklah kita pelihara dan kita atur kembali dengan tujuan-tujuan baru dan rencana pelajarannya, dengan tidak meninggalkan adab dan kesusilaan Islam, baik dalam akhlak maupun pakaian yang sesuai dengan syarat-syarat pakaian Islam. 

(@FauAnwar)

Artikel keren lainnya:

IPM, MDMC, dan LPB PP Muhammadiyah Kerjasama Bentuk Gerakan Pelajar Turun Tangan

Dalam rangka membangun kesadaran masyarakat pelajar akan pentingnya siaga bencana, Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PP IPM) membentuk Gerakan Pelajar Turun Tangan.

Gerakan ini merupakan wadah edukasi pelajar agar sadar pentingnya pengetahuan tentang kebencanaan dan kesadaran mencegah terjadinya bencana. 

Gerakan Pelajar Turun Tangan sementara fokus pada pengelolaan sampah dan menjaga kebersihan lingkungan sekolah. 

"Kita sadar bahwa budaya buang sampah sembarangan adalah awal dari bencana, maka dari itu kita mengajak seluruh pelajar untuk turut serta menyelamatkan alam dari bencana yg ditimbulkan oleh sampah". 

"Gerakan Pelajar Turun Tangan diarahkan pada budaya pelajar yang peduli terhadap lingkungan tanpa ada perintah atau instruksi, karena itu kita mulai dari sekarang untuk ikut turun tangan karena lingkungan menjadi tanggung jawab bersama seluruh umat manusia".

Agenda ini diluncurkan secara resmi di balai Kota Bandung 1 April 2016 malam bekerja sama dengan Muhammadiyah Dissaster Management Centre (MDMC) atau Lembaga Penanggulangan Bencana PP Muhammadiyah.

Saat diluncurkannya program tersebut IPM telah mendampingi komunitas pelajar peduli lingkungan diantaranya Bank Sampah Pelajar Pamulang Tangerang, Pelajar Peduli Sampah Bandar Lampung, Jawa Barat, dan Sumatera Selatan.

Dalam acara tersebut hadir juga ketua PP Muhammadiyah Hajriyanto Y Tohari serta ikut menandatangani deklarasi. (Sodikin P.)

Artikel keren lainnya: