BERANDA · MENU · ARTIKEL · KAJIAN IPTEK

Mobilisasi Pelajar, Prof Din Syamsuddin Sampaikan Dua Hal Kepada IPM

Surabaya – Pada malam hari adalah Stadium General sekaligus bedah tema Konpiwil, “Mobilisasi Sumberdaya Pelajar Muhammadiyah untuk Pembangunan Berkelanjutan” oleh Din Syamsuddin. Pada sesi ini, Din Syamsuddin berbicara sebagai Anggota United Nations Sustainable Development Solution Network (Jaringan Solusi Pembangunan Berkelanjutan PBB). para Kepala Negara dan Pemerintahan dan Perwakilan Tinggi, bertemu di Markas Besar PBB di New York dari tanggal 25-27 September 2015. Sebanyak 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dan 169 target menjadi agenda universal yang baru. Butir-butir tersebut dibangun berdasarkan Tujuan Pembangunan Milenium (MDGs) dan melengkapi apa yang belum sempat tercapai

Din Syamsuddin mengapresiasi tema dan materi yang diangkat oleh IPM kali ini. Dan manari “saya cermati ternyata terjadi dinamika kritis di kalangan IPM” tuturnya. “Pembangunan Berkelanjutan” tidak terlepas dari kritik dan otokritik. Akan tetapi, Pembangunan Berkelanjutan sidah menjadi pilihan dunia. PBB telah menetapkan tujuan-tujuan pembangunan berkelanjutan yang tertuang dalam dokumen Outcome Document Transforming Our World: The 2030 Agenda For Sustainable Development. Sebagai kelanjutan MDGs, SDGs memuat agenda-agenda berisi tentang pengentasan kebodohan, kemiskinan, kesehatan dan lain-lain.
PBB merasa membutuhkan tokoh agama untuk bergabung di dalamnya. Tohoh agama ini diharapkan mampu memberikan “Paradigma Etik” pada program pembangunan berkelanjutan. Terlepas dengan pembangunan dan kapitalisme. Teori pembangunan ini mengalami kritik dan perkembangan. Pembangunan yang tidak boleh merusak. Sebalinya, pembangunan harus menguntungkan masa depan. Kekayaan alam saat ini tidak boleh dihabisi dengan kata lain pembangunan harus disertai dengan pemarataan (sustainable development with equity).
Dalam buku “Indonesia Berkemajuan: Rekonstruksi Kehidupan yang Bermakna”, Berkemajuan menyiratkan adanya keberlangsungan, dan bahkan progress, sebagai perwujudan dari usaha yang terus menerus untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan yang bermakna (sustainable development with meaning). Pembangunan harus disertai dengan meaning. Bukan pembangunan yang kapitalistik. Jadi saya usul pada tema Konpiwil ini ditambah “Pembangunan Berkelanjutan yang Bermakna”. Sehingga, mampu menciptakan peradaban ke arah kebaikan. Bukan ke lingkaran setan, tetapi ke lingkaran kebaikan.
Ini artinya pembangunan berkelanjutan ini harus didorong dalam upaya mencegah kerusakan akumulatif, sehingga perlu kontrol kerusakan akumulatif sebagai gerakan global. Menurut Din Syamsuddin, saat ini kita tidak bisa hanya bertumpu pada Hak Asasi Manusia (HAM) di dunia ini, tetapi memerlukan Deklarasi Tanggung Jawab terhadap dunia. Oleh karena itu, kader-kader IPM harus memiliki wawasan global. Karena apa yang terjadi di sekitar kita hari ini memiliki tali-temali dengan negara-negara di dunia yang lain. Sehingga kita jangan selalu menjadi “Pemadam Kebakaran” atas berbagai persoalan, apalagi menjadi umat yang mudah terbakar, tetapi kita harus berpikir dan bertindak sistemik.
Mengenai “Mobilisasi Pelajar”, Din Syamsuddin ingin berpesan dua hal. Pertama, pelaksanaan pembangunan berkelanjutan memerlukan educated people (insan terdidik) yang menguasai IPTEKS. Kaum terpelajar menjadi faktor determinan dan perubahan yang efektif. Keterpelajaran, ilmu pengetahuanm Braind Power (Kekuatan Pikiran) harus menjadi kekuatan sebuah kelompok. Oleh karena itu, sebelum dimobilisasi diperlukan optimalisasi terlebih dahulu. Sehingga IPM mampu menjadi kekuatan penentu perubahan sosial. Peran keterpelajaran Muhammadiyah harus ditingkatkan dimulai dengan mobilisasi potensi pelajar Muhammadiyah.
Kedua, mobilisasi pelajar Muhammadiyah harus dirumuskan pada Muktamar, sehingga ada peran imperatif. Din Syamsuddin menegaskan dengan memberikan testimoni “Masa depan Muhammadiyah, sangat ditentukan ketersediaan kader-kadernya”. Lalu Din memberikan benang merah, mobilisasi yang dapat dilakukan IPM dan Muhammadiyah hari ini adalah harus disiapkan bentul sumberdaya kader yang tangguh untuk berperan di Muhammadiyah, dan juga politik. Ini membutuhkan kerja-kerja strategis dan sistematis.
Kembali ke pembangunan berkelanjutan. Menurut Din Syamsuddin pembangunan bukanlah berangkat dari ketiadaan atau NOL, tetapi pembangunan berangkat dari sesuatu yang ada, yaitu potensi. Potensi inilah yang perlu dimobilisasi dengan baik. Dan yang paling tepat adalah dilakukan dalam bidang pendidikan.

Artikel keren lainnya:

Menpora: IPM Kiblat OKP Nasional

Surabaya. Penghargaan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) terbaik nasional  kembali diraih Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) pada acara Konfrensi Pimpinan Wilayah (Konpiwil) di SMA Muhammadiyah 2 Pucang, Surabaya beberapa hari lalu. Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Imam Nahrawi Menteri Pemuda dan Olah Raga karena IPM terpilih sebagai OKP Terbaik Piala Soegondo Djoyopuspito dari Kementrian Pemuda dan Olahraga.

Dalam sambutanya Imam Nahrawi menyampaikan apresiasinya yang besar kepada IPM karena pelajar Muhammadiyah ini kembali untuk yang kesekian kali terpilih menjadi OKP terbaik nasional. Menurut Imam Nahrawi IPM sangat layak untuk dijadikan kiblat OKP di Indonesia. Selain selalu menorehkan prestasi secara organisasi, banyak juga individu-individu anggota IPM yang berprestasi baik di tingkat nasional maupun internasinal melalui sekolah-sekolahnya. “Saya bangga kepada IPM, dan di manapun saya berbicara tentang organisasi kepemudaan, IPM yang selalu saya jadikan contoh”, kata Imam.

Apresiasi yang besar atas prestasi IPM juga disampaikan Budi Waseso Kepala Badan Narkotika Nasional. Menurut Budi, peran IPM sangatlah penting dalam pemberantasan narkoba di kalangan pemuda dan remaja. Peran itu sangat terasa khususnya pada ranah pencegahan. Penghargaan demi penghargaan yang menghampiri IPM adalah salah satu bukti bahwa IPM bisa membawa dirinya kepada hal-hal positif. Karakter pemuda yang seperti inilah yang diharapkan oleh bangsa dan Negara. “untuk itu saya berharap dengan manejemen organisasi yang baik, IPM memiliki peluang untuk memanfaatkan potensi pelajar ke arah yang lebih baik. Sehingga bangsa ini menjadi bangsa berperadaban gemilang malalui generasi yang berkarakter”, ucap Budi.

Sejalan dengan itu, dalam pidatonya pada pembukaan Konpiwil tersebut, Dahlan Rais Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah menguatkan, Islam berkemajuan yang teleh menjadi watak Muhammadiyah, akan dapat dicapai jika didukung oleh sumberdaya yang kuat dan unggul. Sumber daya itu tentu saja harus dimiliki dan ada pada setiap diri kader persyarikatan. IPM sebagai salah satu wadah perkaderan pemuda dan remaja Muhamadiyah, melalu berbagai prestasinya sudah menunjukan kualitas diri sebagai pribadi yang kuat dan unggul. “Saya kira hal seperti ini perlu ditingkat, karena wajah Islam, bangsa, dan Muhammadiyah di masa yang akan datang tergantung dari wajah remaja dan pemudanya hari ini”, terang Dahlan.

Selain memperoleh penganugrahan OKP terbaik dari Kemenpora, pada acara yang digelar selama tiga hari tersebut, IPM juga dinobatkan sebagai OKP berprestasi di bidang sosiopreneur (kewirausahaan berbasis sosial) Pemuda Indonesia dalam rangka Hari Sumpah Pemuda. Secara khusus, untuk mensyukuri berbagai penganugerahan yang diperoleh IPM, Pimpinan Pusat IPM memberikan hadiah kepada para kadernya yang berprestasi di sekolahnya masing-masing dalam bentuk IPM Award. Di antara pelajar tersebut Nurul Ainun Nuha Juara 1 Olimpiade Sain Nasional (OSN) Bidang Biologi, Rifqi Athallah Octaviano Juara 1 Film Epsilon, Ariffaturizqi juara 1 Pekan Ilmiah Biologi dengan Project Cepra, Muhammad Habib al-Mutawakkil juara 1 International Science Project Olympiade ISPRO, Gusti Sultan Arifin Juara 1 Missian Challenge IISRO, Heaven Danny Prayogo juara 1 Internasiional Robot Sumo IISRO, dan Almaas Isfadhilah juara 1 Internasional LKTI Sejarah.

Artikel keren lainnya:

Angkat Tema Pembangunan Berkelanjutan, IPM Gelar Konpiwil di Surabaya


Surabaya –Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PP IPM) mengadakan Konfrensi Pimpinan Wilayah (Konpiwil) tahun 2016. Dengan dihadiri seluruh pimpinan wilayah IPM se-Indonesia, kegiatan ini mengusung tema “Mobilisasi Sumber Daya Pelajar Muhammadiyah untuk pembangunan berkelanjutan”.

Kegiatan konpiwil ini dilaksanakan di Aula Mas Mansur Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur Jln. Kertomenanggal I Surabaya. Kegiatan ini berlangsung selama 3 hari, mulai hari jumat- ahad (15-17/1) di SMA Muhammadiyah 2 Pucang-Surabaya.

Peserta dalam kagiatan ini adalah utusan pimpinan wilayah IPM se-Indonesia. Kegiatan ini dibuka oleh Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dahlan Rais. Dan dihadiri oleh Menteri Pemuda dan Olah Raga (Imam Nachrowi), Ketua Badan Narkotika Nasional, Budi Waseso, dan Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf (Gus Ipul).

Dalam sambutan pembukaan, Ketua Umum PP IPM, M. Khoirul Huda mengatakan bahwa IPM bersyukur atas penghargaan “OKP Terbaik Nasional” yang telah diraihnya di akhir tahun 2015. Ada dua prestasi IPM, pertama adalah Penghargaan Pemuda Indonesia dalam rangka Hari Sumpah Pemuda dengan predikat OKP berprestasi di bidang sosiopreneur (kewirausahaan berbasis sosial). Kedua, OKP Terbaik Piala Soegondo Djoyopuspito dari Kementrian Pemuda dan Olahraga. 

Selain itu, Huda juga menyatakan bahwa selama ini IPM konsisten dengan agenda aksi “Pelajar Lawan Narkoba”, yang dikemas dengan “Sekolah Anti-Narkoba”. Setelah sambutan dilanjutkan penyerahan IPM Award kepada pelajar berprestasi oleh Ketua Umum PP IPM. IPM Award bertujuan untuk mengapresiasi potensi pelajar Muhammadiyah. Siswa-siswa tersebut antara lain: Nurul Ainun Nuha Juara 1 Olimpiade Sain Nasional (OSN) Bidang Biologi; Rifqi Athallah Octaviano Juara 1 Film Epsilon; Ariffaturizqi Pekan juara 1 Ilmiah Biologi dengan Project Cepra; Muhammad Habib al-Mutawakkil juara 1 International Science Project Olympiade ISPRO; Gusti Sultan Arifin Juara 1 Missian Challenge IISRO; Heaven Danny Prayogo juara 1Internasiional Robot Sumo IISRO: dan Almaas Isfadhilah juara 1 Internasional LKTI Sejarah.

Setelah itu dilanjutkan sambutan oleh Saad Ibrahim Ketua PW Muhammadiyah Jawa Timur. Dalam sambutannya, Saad mengatakan betapa strategisnya posisi IPM sebagai keder persyarikatan, umat, dan bangsa. Kader-kader IPM memiliki peran penting dalam membawa masa depan Muhammadiyah menjadi gerakan Islam terbaik, menuju umat terbaik. Budi Waseso, dalam sambutannya menyampaikan pentinya peran IPM terhadap pemberantasan narkoba. IPM sebagai organisasi pelajar harus terdepan dalam gerakan melawan Narkoba. Bonus demografi harus menjadi peluang untuk memanfaatkan potensi pelajar ke arah yang lebih baik. Sehingga bangsa ini menjadi bangsa berperadaban gemilang malalui generasi yang berkarakter. 

Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi memberikan apresiasi yang sebesar – besarnya bagi ikatan pelajar muhammadiyah karena dapat terus berprestasi di kancah nasional. “saya bangga dengan IPM yang terus menjadi OKP terbaik , bahkan dalam setiap kesempatan dengan OKP lain saya selalu menyinggung IPM”. Nahrawi menandaskan bahwa IPM harus menjadi kiblat OKP di Indonesia. Dalam pungkasan sambutannya, Imam Nahrawi akan menambahkan beasiswa kepada pelajar berprestasi yang telah mendapat IPM Award. Setelah itu, Imam Nahrawi memberikan Tropi (Piala) Soegondo Djoyopoespito Mempora kepada ketua PW IPM se-Indonesia. 

Sambutan Wakil Gubernur Saifullah Yusuf memberikan harapan besar kepada kader-kader IPM. Tokoh yang akrab disapa dengan Gus Ipul ini memberikan rasa optimisme kepada IPM, bahwa kelak suatu saat dari kader-kader IPM adalah salah satu yang menjadi presiden Indonesia. 

Di puncak acara adalah amanah dari Ketua PP Muhammadiyah, Dahlan Rais, sekaligus membuka acara Konpiwil secara resmi. Dahlan Rais setuju dan mendukung penuh tema yang diangkat IPM. Terutama mobilisasi dan sumber daya manusia. Bahwa Islam berkemajuan yang teleh menjadi watak keislaman Muhammadiyah, akan dapat dicapai jika didukung oleh sumberdaya yang kuat. Islam yang unggul akan dapat diraih dengan kekuatan kader-kader umat Islam yang kuat dan berkualitas.

Artikel keren lainnya:

Hadiri KONPIWIL, Menpora Ajak Pelajar Muhammadiyah Terus Berprestasi



Surabaya: Jumat (15/1) siang, Menpora Imam Nahrawi bersama istrinya Shobibah Rohmah, Ketua PP Muhammadiyah Dahlan Rais Ketua Badan Narkotika Nasional, Kompol Budi Waseso, Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf dan Kadispora Jawa Timur, Supratono menghadiri Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Jawa Timur 2016 di Gedung Muhammadiyah, Surabaya.

Pada acara yang mengambil tema "Mobilisasi Sumberdaya Pelajar Muhammadiyah untuk Pembangunan Berkelanjutan," tersebut Menpora Imam Nahrawi menyampaikan bangga dengan IPM yang saat ini terus berpartisipasi terhadap program kepemudaan dan sosialisasi di masyarakat. Banyak pemuda IPM yang sangat kreatif. "Saya mengeluarkan kebijakan kepada OKP yang akan menyelenggarakan event nasional diwajibkan melakukan tes anti narkoba. Karena narkoba sebagai salah satu alat memotong rantai genarasi pemuda berpotensi Indonesia," kata Menpora.  

"Saya juga ingin ke depan IPM terus mengembangkan prestasinya di dalam hal apapun. Dan ke depan saya juga ingin IPM membuat Liga Pelajar Muhammadiyah untuk ikut meramaikan sepakbola kita di kalangan pelajar," kata Menpora yang langsung mendapat sambutan tepuk tangan dari peserta. 

Ketua BNN Kompol Budi Waseso pada sambutannya mengatakan acarta ini diharapkan bisa memberi manfaat untuk para pemuda Muhammadiyah. Sekarang ini, Gemerasi muda menghadapi dua persoalan yakni, permasalahan sosial seperti Narkoba, Seks Bebas dan Tawuran. Yang kedua adalah masalah kebangsaan yakni lunturnya semangat kebangsaan anak muda terhadap negara Indonesia. Permasalahn tersebut menjadi tanggung jawab kita bersama. 

"Kita akan menghadapi Bonus Demografi dimana anak muda memiliki tantangan yang besar menghadapi perkembangan jaman. Anak muda harus bisa mengembangkan daya saing yang positif. Pesan saya hindari penggunaan narkoba. Terus menjadi pelopor jati diri bangsa," kata Buwas-panggilan akrab Budi Waseso.

Artikel keren lainnya:

Main Hape Waktu Khutbah Jum'at, Boleh Gak Ya?



Alhamdulillah mesjid masih rame dan penuh ketika jum’at, masih banyak banyak yang sadar akan kewajiban yang diwajibkan sekali seminggu ini. Karna Allah mengatakan dalam Al-Qur’an “Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum’at, maka bersegeralah kalian kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.( Al-Jumu’ah: 9)
Shalat jum’at itu merupakan kewajiban bagi setiap muslim laki-laki yang telah baligh dan berakal sebagai mana sabda Rasul dari Thariq bin Syihab ra bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Shalat Jumat itu adalah kewajiban bagi setiap muslim dengan berjamaah, kecuali (tidak diwajibkan) atas 4 orang.  Budak, Wanita, Anak kecil dan Orang sakit.” (HR Abu Daud)
Dalam hadits yang lain Rasulullah juga menerangkan hukum bagi orang yang meninggalkan shalat jum’at yaitu:
Telah meriwayatkan, Abu Daud, Tirmizi, dan Nasai, dari Abi Al-Ja'd radhiallahu anhu sesungguhnya Rasulullah shallallah alaihi wa sallam bersabda,
"Siapa yang meninggalkan shalat Jumat sebanyak tiga kali dengan meremehkannya, maka Allah tutup hatinya." (Dishahihkan oleh Al-Albany dalam Shahih Al-Jami)

Ibnu Majah, juga meriwayatkan dari Jabir bin Abdullah radhiallahu anhuma, dia berkata, Rasulullah shallallah alaihi wa sallam bersabda,
"Siapa yang meninggalkan shalat Jumat sebanyak tiga kali tanpa kebutuhan darurat, Allah akan tutup hatinya." (Dinyatakan hasan oleh Al-Albany dalam Shahih Ibnu Majah)

Al-Manawi rahimahullah berkata, "Yang dimaksud ditutup hatinya adalah Allah tutup dan cegah hatinya dari kasih sayangnya, dan dijadikan padanya kebodohan, kering dan keras, atau menjadikan hatinya seperti hati orang munafik." (Faidhul Qadir, 6/133)
Dalam sebagian riwayat disebutkan dengan membatasi tiga kali dengan berturut-turut. Dalam musnad Thayalisi dari Abu Hurairah radhiallahu anhu, dia berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
"Siapa yang meninggalkan shalat Jumat sebanyak tiga kali berturut-turut tanpa uzur, maka Allah akan tutup hatinya."
Disaat khutbah ada adab-adab yang mesti kita laksanakan dan tidak boleh kita langgar, salah satunya adalah ketika khatbah berlansung kita wajib mendengarkan sebagai mana yang telah diperintahkan Allah dalam Qur’an “Apabila dibacakan Al-Qur’an, dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat. (QS. Al-A’raf: 204)
Rasullah juga menjalaskan dalam hadits yang berbunyi “Jika kamu berkata kepada temanmu, “Diamlah” sementara imam sedang berkhutbah di hari jumat, sungguh ia telah berbuat sia-sia.” (Muttafaqun ‘alaihi)
“Dan barangsiapa yang berbuat sia-sia dan melangkahi pundak-pundak manusia, maka Jum’atannya itu hanya bernilai salat Zhuhur.” (HR. Abu Dawud,. Dihasankan oleh Al-albani dalam Shahih Abi Dawud)
"tidak ada perbedaan dalam larangan berbicara ketika khutbah Jumat, baik bagi mereka yang mendengar atau mereka yang jauh yang tak mendengar. Sebagaimana riwayat dari Utsman bin Affan yang berkata bahwa wajib bagi yang dekat mendengarkan dan diam. Bagi yang jauh (tidak terdengar) itu wajib diam. Maka ketika dia diam, dia mendapatkan ganjaran yang sama seperti mereka yang mendengarkan" (Al-Mughni 2/165)
Kemudian Imam Ibnu Qudamah menambahkan sebuah hadits yang diriwayatkan dari Imam Abu Daud, bahwa Rasul saw pernah bersabda:
"3 orang yang datang sholat Jumat. Yang pertama masuk kemudian lalai (tak mendengar khutbah) maka ia mnedapat ganjaran (dosa) akan itu. yang kedua masuk dan berdoa kepada Allah, maka Allah berkehendak mengambulkan atau menolak doanya. Dan yang ketiga masuk lalu diam dan mendengarkan khutbah, maka ia yang mendapatkan ampunan antara Jumat sampai Jumat berikutnya" (HR Abu Daud, no. 939)

“Barang siapa yang berbicara, maka dia telah lalai (laghw), siapa yang lalai, maka ia tidak mendapatkan pahala jum’at (sempurna)” (Muttafaq “Alaiyh)
Namun di zaman teknologi ini ada penomena menarik yang dilakukan jema’ah ketika khutbah sedang berlansung, di antara jema’ah tersebut ada yang main hp sambil buka media sosial (fb, bbm, dll). Dalam hadits riwayat Muslim, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
 “Barangsiapa yang berwudhu, lalu memperbagus wudhunya kemudian ia mendatangi (shalat) Jum’at, kemudian (di saat khutbah) ia betul-betul mendengarkan dan diam, maka dosanya antara Jum’at saat ini dan Jum’at sebelumnya ditambah tiga hari akan diampuni. Dan barangsiapa yang bermain-main dengan kerikil, maka ia benar-benar melakukan hal yang sia-sia ” (HR. Muslim)

Coba kita bayangkan, main tongkat aja yang tidak connect dengan dunia luar, bikin jum’at tidak berarti, apa lagi hp yg sangat menyibukkan. Dengan demikian main hp ketika khutbah berlansung tidak boleh, sama dengan main kerikil dalam hadits diatas karna itu adalah perbuatan yang sia-sia.

Ibadah shalat jum’at itu hanya sebentar, sudah semestinya untuk sementara meninggalkan kesibukan keduniaan kita dan memfokuskan dengan khusyuk beribadah kepada Allah. Setelah selesai ibadah jum’at, kita bisa kembali bermandikan dengan rutnitas dan kesibukan yang lain. Allah telah menyampaikan dalam Al-Qur’an yang berbunyi “Apabila telah dilaksanakan (shalat), maka bertebaranlah kamu di bumi, carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak agar kamu beruntung”.

Ibadah shalat jum’at tidaklah sebagai penghambat malahan sebagai wadah dan sarana bagi kita untuk meraup pahala dan kebaikan sebanyak-banyaknya, karna ketika hari jum’at banyak sunnah-sunnah yang di anjurkan oleh Rasulullah untuk kita laksanakan sebagai tambahan tabungan kebaikan kita untuk akhirat kelak.

By kak Musliadi

Artikel keren lainnya:

Peserta PKTMU

Assalamu`alaikum Wr. Wb.
Berikut kami rilis daftar peserta PKTMU.
Nuun Walqalami Wamaa Yasthuruun




Artikel keren lainnya: